Temukan Bayangan Mirip AirAsia di Laut, Lettu Galang Teringat Sang Ayah

Temukan Bayangan Mirip AirAsia di Laut, Lettu Galang Teringat Sang Ayah

- detikNews
Senin, 05 Jan 2015 00:55 WIB
Lettu Galang dan sang Ayah (dok.pribadi)
Jakarta - Copilot Pesawat Hercules TNI AU Lettu Pnb Galang Mauldcard Casae kehilangan sang ayah yang meninggal karena pesawatnya jatuh. Galang yang ikut dalam Tim SAR AirAsia itu tak bisa berkata banyak ketika ia bersama timnya menemukan petunjuk mengenai QZ8501 dalam pencariannya.

Galang menjadi Copilot Hercules A-1320 ketika pencarian udara hari ketiga TNI AU, Selasa (30/12/2014) lalu, melihat bayangan seperti pesawat di selatan Perairan Pangkalan Bun. Sebelum keberangkatannya hari itu, ia menghubungi sang ibunda.

"Saya bilang ke mama, saya minta doa supaya AirAsia segera ditemukan. Saya kasihan dengan keluarga korban yang menanti kabar karena pernah mengalami hal yang sama. Mama saya bilang akan ikut mendoakan," ungkap Galang saat berbincang dengan detikcom di Lanud Halim Perdanakusuma, Minggu (4/1/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di hari ketiga pencarian Pesawat AirAsia rute Surabaya-Singapura itu, Galang bersama captain pilot Kapten Pnb Irwanda Syafriadi melihat bayangan pesawat yang diduga pesawat AirAsia yang hilang. Tim Hercules A-1320 dan beberapa pesawat TNI AU yang ikut melakukan pencarian hari itu juga menemukan barang, serpihan pesawat dan jenazah korban jatuhnya AirAsia.

"Waktu searching lihat pecahan pesawat. Saya sempet inget bapak saya, saya sedih. Saya kepikiran kalau waktu bapak saya meninggal saya sudah jadi penerbang, mungkin saya juga akan ikut mengevakuasi beliau," kata pria kelahiran Malang itu dengan sorot mata sendu.

Ayah Galang, Anumerta Lettu Tek Bambang Triyanto meninggal dunia saat tengah bertugas. Almarhum adalah flight engineer pesawat C-212 Cassa. Di tahun 2008, pesawatnya jatuh di Gunung Salak dalam misi uji coba kamera udara.

Ketika ayahnya meninggal, Galang masih menjalani pendidikan Taruna tingkat 1 di Akademi Angkatan Udara (AAU). Pria kelahiran 26 tahun silam ini langsung membuka foto sang ayah ketika Hercules A-1320 selesai beroperasi melakukan pencarian AirAsia di hari ketiga tersebut.

"Penemuan pertama itu, yang lain sudah pada turun, saya masih di kokpit. Saya cuma buka headset, seat bealt masih terpasang, langsung ambil HP dan liat foto ayah saya. Nggak ada yang tahu, Kapten Irwanda juga nggak tahu," tutur Galang.

"Saya cuma inget satu, bahwa nggak bisa terbayangkan ayah saya dulu jatuh dari pesawat, sekarang anaknya nge-SAR cari pesawat. Saya pikir beliau pasti bangga saya bertugas pada misi ini," imbuh lulusan Sekolah Penerbang angkatan 83 itu.

Galang pun melanjutkan, usai turun dari Hercules, ia lalu menghubungi ibunya kembali untuk memberikan kabar penemuan AirAsia. Ibunya disebut Galang merasa senang ada petunjuk yang didapat meski ada kedukaan tersendiri karena korban tidak ditemukan dalam keadaan selamat, sama seperti ayahnya.

"Kata mama saya, 'Alhamdulillah nak ketemu, mama jadi inget bapak kamu'. Waktu pesawat ayah saya jatuh, 24 jam lebih baru bisa ditemukan koordinatnya. Sempat ada harapan karena HP nya waktu dihubungi masih aktif 3 jam setelah lost contact," cerita Galang.

Meski teringat akan sang ayah, Galang tetap bekerja menjalankan tugasnya sebaik mungkin dalam misi pencarian AirAsia. Baginya, sebagai prajurit ia harus bersikap profesional. Itu pun dilakukannya agar ia bisa meneruskan jejak sang ayah yang hingga ajal menjemputnya masih mengabdi untuk pesawat Cassa.

"Bapak ingin saya jadi penerbang Cassa, tapi sekarang saya jadi penerbang Hercules, pesawat yang lebih besar," tutup Galang dengan senyum tersungging di bibir saat mengingat harapan ayahnya.

Ada satu hal yang paling tidak bisa dilupakan Galang dari sosok Bambang. Yaitu keingan sang ayah untuk bisa terbang bersama dengan satu pesawat.

"Dulu beliau bilang, 'kalau kamu sudah lulus nanti terbang sama bapak. Kamu pilotnya, bapak flight engineernya'. Itu harapan beliau," ucap Galang tak bisa menyembunyikan kesedihannya.

Kini Galang tergabung dalam Skadron 31 Hercules di Lanud Halim Perdanakusuma. Ia pun tak gentar saat diberi penugasan dalam tim SAR mencari Pesawat AirAsia yang hilang di Pangkalan Bun, Kalteng. Terbukti, bersama-sama dengan tim kru pesawat lainnya, Galang berhasil menemukan petunjuk hingga sejumlah jenazah korban AirAsia saat ini sudah ditemukan dan teridentifikasi.
(ear/mok)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads