Director Safety and Security AirAsia, Captain Raden Achmad Sadikin mengungkapkan kejadian yang dialami pesawat AirAsia itu terjadi pada pesawat dengan nomor penerbangan QZ788. "Jadi saat akan mundur di parkiran, tiba tiba APU mati yang membuat auto shut down mesin sehingga pilot memutuskan kembali ke parkiran untuk diperbaiki dan akhirnya bisa berangkat take off," katanya dalam jumpa pers di Crisis Center Mapolda Jatim, Minggu (4/1/2015) malam.
"Alhamdulillah bisa landing di Bandung," tutupnya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
APU adalah alat yang berada di bagian belakang pesawat yang berfungsi memastikan adanya daya bagi sistem elektrik dan pneumatic saat pesawat berada di darat dan sebelum mesin utama menyala. APU memiliki sistem perlindungan yang secara otomatis akan mematikan atau melakukan shutdown APU itu sendiri ketika mendeteksi adanya malfungsi seperti overspeed, low oil pressure, masalah pada filter pelumas, atau overheating pada pelumas. Sistem perlindungan itu guna memastikan keamanan dalam operasional.
"Pengecekan lebih lanjut dilakukan oleh tim teknisi sesuai dengan standar prosedur operasional. Setelah pengecekan tahap akhir diselesaikan, pesawat bisa diterbangkan satu jam kemudian. Meskipun ada peliputan yang sensasional, namun dipastikan tidak ada isu keselamatan dan pesawat mendarat dengan selamat di Bandung," ujar Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko.
(ze/mok)