"Proyek ini sekadar contoh, bahwa sebagian kontraktor enggak punya modal, brengsek. Seperti yang iya mereka meyakinkan paling bagus dan murah bla bla bla, tapi hasilnya seperti ini. Coba lihat alun-alun. Bisa beres karena kontraktornya bener," ujar pria yang akrab disapa Emil itu usai bersilaturahmi dengan warga di Gedung Serbaguna RW 4, Kel. Pajajaran, Kec. Cicendo, Minggu (4/1/2015).
Emil kecewa karena ternyata pelaksana proyek tersebut tidak melakukan pekerjaanya denfan baik. Bahkan menurut Emil, kontraktor tersebut tidak memiliki permodalan yang cukup kuat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua kontraktor pelaksana pembangunan trotoar granit dan gorong-gorong tersebut kini memang sudah diputus kontraknya. Sebagai konsekuensi tidak bisa membereskan pekerjaanya, mereka hanya dibayar sesuai dengan pekerjaan yang sudah dikerjakan.
"Hanya dibayar sesuai pekerjaan, 'kan sudah diputus kontraknya. Uang muka mereka juga hangus. Jadi kan kalau yang menang lelang itu dia bayar uang muka. uang mukanya jadi hangus. Banyak ruginya lah sebenarnya," ucapnya.
(avi/avi)