Doa Haru Rohaniawan Lintas Agama Iringi Perjalanan Korban AirAsia QZ8501

Doa Haru Rohaniawan Lintas Agama Iringi Perjalanan Korban AirAsia QZ8501

- detikNews
Minggu, 04 Jan 2015 15:04 WIB
Soleh Anshori dan Teras Moses di RSUD Imanuddin (Foto: Bagus PN/detikcom)
Pangkalan Bun, - Awan kelabu masih sering mampir di langit Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat, Kalimantan Tengah. Kadang berganti cerah saat jenazah korban AirAsia QZ8501 diantarkan ke RSUD Imanuddin.

Satu demi satu jenazah diantarkan ke RSUD Imanuddin untuk dimasukan ke dalam peti yang diberi aluminium foil dan es batu agar tubuhnya utuh untuk keperluan identifikasi. Setelah siap untuk diterbangkan, jenazah dibacakan doa oleh pemuka lintas agama.

"Kami tidak membedakan apakah jenazah itu Muslim, Nasrani, Hindu, Budha, Konghucu, atau lainnya. Semua kami doakan menurut kepercayaan kami. Karena kewajiban yang hidup adalah mendoakan saudaranya yang telah mendahului," ungkap pemuka agama Islam, H. Soleh Anshori saat berbincang di RSUD Imanuddin, Sabtu (3/1/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jenazah didoakan bersama-sama dalam satu ruangan ketika sudah dipetikan. Biasanya dilakukan bergantian yang didahului oleh doa agama Islam, dilanjutkan Kristen, Katolik, Hindu, Budha, dan Konghucu.

"Kalau saya baca doa, yang lain menghormati. Begitu juga ketika yang lain baca doa saya menghormati. Kita di sini selalu hidup rukun antar agama," imbuh Soleh.

Bersebelahan dengan Soleh, ada pula Pendeta Teras Moses dari Gereja Kalimantan Evangelis. Dia pun menceritakan hal senada seperti Soleh.

"Kami ikut merasakan kesedihan keluarga yang ditinggalkan. Tapi dalam doa kami, kami berharap agar perjalanan mendiang bisa lancar kemudian. Kami juga doakan agar keluarga diberi ketabahan," kata Moses.

Prosesi pembacaan doa biasanya dilakukan selama kurang lebih sepuluh menit. Semua jenazah diberlakukan dengan sayak layak dan sama.

"Kami tak memandang-mandang perbedaan di sini. Semua adalah manusia ciptaan Allah," ujar H. Soleh.

Moses pun menambahkan bahwa mereka seringkali tak kuasa ketika ada korban yang berusia masih anak-anak. Namun yang mereka yakini adalah semua akan kembali kepada-Nya.

(bpn/mpr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads