Posko-posko didirikan di wilayah Kotawaringin Barat dan para relawan berdatangan untuk membantu evakuasi. Empati itu rupanya bukan menyeruak di sanubari relawan saja, namun pula masyarakat Kotawaringin Barat.
Malam pergantian tahun empat hari lalu dinyalakanlah pijar empati warga lewat doa bersama lintas agama. Tak ada pesta kembang api yang hingar bingar di pusat kota tersebut.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Enam pemuka agama kemudian memimpin doa bersama secara bergantian. Sambung menyambung lilin menyala mengiringi doa dan kemudian warga yang datang meniupkan asa sambil mematikan lagi lilin yang dipegang.
Tiga puluh jenazah sudah diterbangkan ke Surabaya setelah itu. Masih ada badan pesawat dan ratusan korban lainnya yang belum didatangkan.
Sejak pencarian dilakukan yang berpusat di kabupaten ini pula empati masyarakat terus disalurkan. Rumah-rumah warga pun memasang bendera setengah tiang.
"Kita instruksikan tertulis pada Camat Kumai, seluruh kades yang desanya ada lautnya untuk turun ikut mencari," ujar Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar di RSUD Imanuddin, Minggu (3/1/2015).
Pantauan detikcom di sepanjang jalan dari Lanud Iskandar menuju Pelabuhan Kumai hampir setiap rumah memasang bendera setengah tiang. Tak ada kata terungkap akan empati itu, namun tersirat dari pemasangan bendera setengah tiang.
(bpn/mpr)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini