Mengenal Sosok Pilot Hercules dan Pesawat Kepresidenan Kapten Irwanda

Mengenal Sosok Pilot Hercules dan Pesawat Kepresidenan Kapten Irwanda

- detikNews
Sabtu, 03 Jan 2015 16:42 WIB
Kapten Pnb Irwanda (Foto-Ayunda/detikcom)
Jakarta - Kapten Pnb Irwanda merupakan pilot pesawat Hercules TNI AU yang pertama memberikan informasi mengenai penemuan bayangan seperti pesawat AirAsia QZ8501 di selatan Perairan Pangkalan Bun, dekat Teluk Air Hitam Selat Karimata. Meski bayangan terlihat samar, namun informasinya memberi titik terang dalam proses pencarian. Seperti apa sosok Irwanda?

Pria kelahiran Palembang itu menyelesaikan pendidikan di Akademi Angkatan Udara (AAU) tahun 2004. Kemudian Irwanda melanjutkan ke sekolah penerbangan di Yogyakarta.

Irwanda tergabung dalam angkatan 42 dan lulus pada tahun 2006. Setelah itu dirinya pun bergabung ke Pangkalan Udara Utama TNI AU Halim Perdanakusuma, Jakarta.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Lulus 2004 pertama kali dinas di Skadron 2. Saya pilot CN setelah 1 tahun, saya ke VIP. Saya sebetulnya bukan asli 31 (Pesawat Hercules) tapi VIP 17," ujar Irwanda saat berbincang di Lanud Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Sabtu (3/1/2015).

Saat ini ayah satu anak tersebut menjadi pilot pesawat Boeing Business Jet-2 (BBJ-2) yang merupakan pesawat kepresidenan. Tidak pernah dibayangkan olehnya memperoleh kehormatan untuk membawa pesawat yang ditumpangi orang nomor satu di Indonesia.

"Kebanggaan saya termasuk 4 orang pertama yang membawa pesawat kepresidenan," imbuhnya.

Sehari sebelum membawa pesawat Hercules A-1320 saat pencarian hari ketiga pada Selasa (30/12/2014) lalu, Irwanda sempat terbang bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) ke Papua.

"Saya sebelum terbang ke Pangkalan Bun saya baru terbangkan Pak Jokowi ke Papua untuk Natalan bersama. Pak Jokowi landing jam 17.00 WIB hari Selasa terus saya diinfokan besok terbang lagi besok paginya," kata suami Uchi itu.

Mengingat buruknya kondisi cuaca di lokasi, adakah persiapan khusus?

"Sebelum terbang normal terus istirahat cukup dulu karena saya tahu terbang SAR paling nggak 10 jam (perjalanan). Lalu saya paling minta doa anak dan istri," lanjutnya.

Selain itu, Irwanda selalu mengecek perkiraan cuaca dan bandara alternatif lokasi yang ditujunya. Terlebih bila dia menerbangkan BBJ-2.

"Sebelum terbang saya selalu monitor cuaca lokasi yang saya tuju dan cari bandara alternatif apalagi bawa Bapak Presiden RI. Selain itu juga cek bandara alternatif di lokasi yang akan kita tuju untuk mendarat darurat," tutup pria yang semasa kecilnya bercita-cita sebagai dokter.

Ada cerita lucu saat kali pertama dia naik pesawat yang membawanya dari Palembang. Irwanda tidak pernah membayangkan pesawat loreng (Hercules) menjadi moda angkutan udara perdana yang dinaikinya.

"Saya pertama naik pesawat dari Palembang mau tes ke Magelang naik Hercules, bayangan saya (itu pesawatnya) Boeing kan yang kursinya berjejer rapi tapi kok malah jaring-jaring di dalamnya. Eh nggak tahunya terakhir saya malah jadi pilot Hercules haha," ceritanya sambil terkekeh.



(aws/erd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads