Cerita Untaian Bunga di Peti Jenazah Korban AirAsia QZ8501

AirAsia Ditemukan

Cerita Untaian Bunga di Peti Jenazah Korban AirAsia QZ8501

- detikNews
Sabtu, 03 Jan 2015 14:07 WIB
Pangkalan Bun - Awan berarak mengiringi orang-orang yang sudah berhari-hari mencari di tengah ombak. Sudah empat hari sejak seorang penumpang AirAsia QZ8501 ditemukan, orang-orang itu masih menerjang laut, dan satu demi satu penumpang lain ditemukan.

Demi mempertemukan kembali para penumpang dan awak pesawat itu dengan keluarga yang menyayangi, dari sipil hingga militer rela tak pulang sementara waktu. Di Surabaya sana, keluarga yang kehilangan telah menanti penuh harap dengan tatapan berkaca-kaca.

Penantian yang tersorot media itu membuat Bupati Kotawaringin Barat Ujang Iskandar ingin sekadar meringankan beban keluarga. Bersama jajaran Pemkab Kotawaringin Barat, semua setuju membantu dengan anggaran dari APBD setempat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kita jangan bicara anggaran, yang penting membantu saja. Tidak usah bicara jumlah berapa yang dihabiskan," tutur Ujang saat meninjau posko di RSUD Imanuddin, Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah, Jumat (2/1/2015).

Jumlah memang tak terucap dari tuturnya, tapi tampak kasat mata bahwa dalam satu malam Pemkab Kotawaringin Barat menyediakan 70 ambulans, 200 kantung jenazah, dan 162 peti jenazah. Bantuan yang terakhir disebutkan itulah yang menyampaikan salam duka dan doa dari Pangkalan Bun, Kotawaringin Barat kepada keluarga korban.

Peti-peti sederhana itu berwarna putih dan didalamnya ada lapisan kulit sintetis berwarna cokelat. Ukurannya disesuaikan dengan standard internasional yakni 60x60x180 cm persegi.

Bagian dalam dibuat sedemikian rupa sehingga jenazah tidak terlalu terguncang dan dapat menyimpan es batu. Di bagian luar peti itu, di bagian posisi kepala jenazah terdapat untaian bunga berwana-warni.

"Jadi bunga itu saya terpikir keluarga yang ditinggalkan. Mereka pasti sedih dan kehilangan. Saya hanya berharap bunga ini bisa meringankan secara moral sekaligus menyampaikan salam saya," kata Ujang.

Kini peti-peti itu sudah tersusun rapi di RSUD Imanuddin lengkap dengan bunganya. Peti itu dikerjakan selama dua hingga tiga hari oleh dua puluh tempat pengrajin kayu lokal.

(bpn/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads