Polisi mengatakan, akan mengautopsi jenazah pilot dan co-pilot AirAsia QZ8501 dan beberapa penumpang. Padahal hingga pencarian hari ketujuh, jenazah pilot dan co-pilot masih belum ditemukan.
"Memang betul, makin lama kalau jenazah itu, apalagi masuk dalam air, organ-organnya mulai rusak. Kalau kita lihat jasad masuk ke air, rusaknya cukup banyak, gembung dia jadinya, kulitnya pun jadi rusak," kata Menteri Kesehatan Prof Nila Moeloek, SpM(K).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ahli forensik dari FK UI Prof Budi Sampurna mengatakan, meski jenazah rusak sebenarnya autopsi masih bisa dilakukan. Salah satunya yakni mencocokkan DNA keluarga dan korban.
"Ada 2 cara yang masih bisa kita pakai lama, pertama gigi. Sepanjag gigi dari keluarga bisa memberikan data tentang giginya pada waktu itu. Kedua DNA, kita biasanya akan mengambil pembandingnya dari keluarga vertikal. Itu kita ambil, kemudian kita bandingkan dengan DNA jenazah," jelas Budi.
"Pemeriksaannya sendiri tidak lama, tidak sampai 2 hari, tapi analisisnya yang agak lama," sambung Budi menambahkan.
Kapolda Jawa Timur Irjen Pol Anas Yusuf mengatakan, proses autopsi itu penting nantinya dilaksanakan. "Konteksnya dalam rangka kepentingan investigasi," ucapnya.
(bar/try)