Kisah Sedih Chiara Kehilangan Orangtua dan 2 Saudaranya

AirAsia Ditemukan

Kisah Sedih Chiara Kehilangan Orangtua dan 2 Saudaranya

- detikNews
Jumat, 02 Jan 2015 20:25 WIB
Ilustrasi/ Dok detikcom
Surabaya, - Satu dari ratusan penumpang AirAsia QZ8501 adalah keluarga Chiara Natasya Tanus (15). Chiara kini sebatang kara dan menanggung sedih sendirian. Hingga saat ini, kedua orangtua, kakak, dan adiknya belum ditemukan.

Rencananya, keluarga akan menjenguk Chiara yang menimba ilmu di Negeri Singa. Namun kabar tak mengenakkan itu datang, Minggu (28/12/2014). Pesawat yang membawa keluarga yang dicintainya hilang.

Saat ini, Chiara menunggu kabar sang ayah Hermanto Tanus, ibu Liangsih Indahju, serta dua saudara kandungnya, Geovani Nico (kakak) dan Geovani Justin (adik). Ia mendapat pendampingan dari psikolog agar mentalnya tidak terguncang. Salah satu psikolog yang mendampingi Chiara adalah dr Flirya SpKJ.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pemkot Surabaya sempat kesulitan mencari keberadaan Chiara. Wali Kota Tri Rismaharini memerintahkan Camat Rungkut Ridwan Mubarun untuk menelusuri remaja putri tersebut. Akhirnya, sang Camat berhasil menemukan kerabat dan Chiara secara langsung.

"Saya ingin mengantar psikolog untuk melakukan pendampingan," ujar Ridwan yang ikut dalam rombongan psikolog, Jumat (2/1/2015).

"Semalam saat dia keluar kamar, saya tidak tega melihat raut mukanya. Terlihat sangat terpukul sampai akhirnya saya meminta dia untuk masuk ke dalam kamar," imbuhnya.

Dr Frilya mengatakan kondisi Chiara sedang dalam tahap penerimaan. "Saya bersyukur. Ia sedang dalam masa penerimaan atas kejadian itu ," ujarnya saat berbincang dengan detikcom.

Psikolog asal Malang ini mengaku selama melakukan pendampingan sangat berhati-hati dengan tidak mengajukan banyak pertanyaan. "Kalau shock masih tapi dia sudah ada perkembangan. Makanya kita terus melakukan pendampingan," ujarnya sambil mewanti-wanti agar tidak terlalu mengekspose kondisi Chiara.

Rumah Chiara dijaga petugas pemkot dan satpol. Sekitar pukul 10.15 WIB, sebuah mobil Toyota Avanza berhenti di depan rumah. Seorang gadis seumuran dengan Chiara masuk disusul dua orang dewasa. Tak lama berselang terdengar lolongan anjing.

Di saat bersamaan, Chiara mengenakan kaos hijau dan menggunakan topi menggandeng seekor anjing ditemani gadis seumurannya berjalan dan bermain dengan anjing warna putih. Gadis berkulit putih itu tampak tersenyum saat menenteng tali anjing keluar dari rumah kerabat ibunya.

Dr Frilya menambahkan, meski sudah bisa tersenyum dan berkomunikasi dengan saudaranya, sampai saat ini Chiara masih trauma. Maka itu, ia akan dijaga dan didampingi setiap waktu.



(ze/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads