Rombongan pertama Rusia tiba dengan Pesawat transportasi Ilyushin II-76 di Halim pada pukul 14.15 WIB, Jumat (02/01/2015). Mereka membawa sebagian peralatan untuk mencari Black Box Pesawat AirAsia yang jatuh di selatan Perairan Pangkalan Bun, Kalteng. Selain itu, rombongan pertama juga membawa 47 orang tenaga ahli, termasuk penyelam dan operator alat.
"Ini baru datang sebagian. Rombongan kedua datang nanti malam dengan BE 200, pesawat Amfibi yang bisa mendarat di laut. Akan membawa sekitar 30 orang dan sisa peralatan. Itu peralatan paling modern dan canggih, kedalaman sampai 1000 meter," ungkap Konselor Kedubes Rusia untuk Indonesia, Veronika Novoseltseva saat menyambut rombongan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Jenis BE-200 ada beberapa. Ini nanti yang akan datang yang untuk keadaan darurat. Dulu Indonesia memang pernah sewa untuk memadamkan kebakaran lahan," kata Veronika.
Sementara itu, alat canggih yang akan digunakan tim Emercom Rusia untuk mencari Black Box Pesawat Rusia rute Surabaya-Singapura tersebut bernama Valkom. Alat yang disebut menggunakan teknologi paling canggih ini semacam alat selam untuk mencari benda-benda yang ada di dasar laut.
"Bisa mencari dengan memanfaatkan berbagai jenis radar dan kamera semacam manipulator yang bisa bergerak ke mana-mana sesuai arahan. Suatu alat yang lengkap dengan berbagai alat teknologi paling canggih. Bisa angkat benda dari dalam laut ke tempat yang dituju," jelas pimpinan rombongan Emercom, Chizhicov saat dikonfirmasi.
Sementara itu Kepala KNKT Tatang Kurniadi yang ikut menyambut rombongan menyatakan tim dari Rusia ini kemungkinan akan memulai operasi pencarian besok, Sabtu (3/1/2015). Ia pun optimis Black Box Pesawat AirAsia jenis Airbus tersebut akan segera ditemukan.
"Mungkin besok (mulai pencarian). Ya (optimis), kalau banyak yang bantu makin cepat dapatnya," ucap Tatang.
(ear/fjr)