Terminal 4 Bandara Madrid Jadi 'Rumah' Banyak Gelandangan

Terminal 4 Bandara Madrid Jadi 'Rumah' Banyak Gelandangan

- detikNews
Jumat, 02 Jan 2015 15:52 WIB
Valentin Giorgiev (AFP)
Madrid - Terminal 4 bandara Madrid, Spanyol menjadi 'rumah' bagi banyak gelandangan di negara tersebut. Beberapa dari mereka bahkan berusaha mencari uang dengan membantu membawakan barang-barang penumpang.

Salah satunya ialah Edu yang sudah sejak 2 tahun lalu tinggal di terminal 4 Madrid Barajas Afdolfo Suarez Airport, yang merupakan bandara tersibuk kelima di kawasan Eropa dengan jumlah penumpang 40 juta orang setiap tahunnya.

Bagi Edu yang berusia 49 tahun ini, terminal 4 bandara tersebut merupakan tujuannya, yang terdekat dengan tempat yang disebutnya sebagai rumah. Terminal 4 dikenal sebagai terminal bandara paling besar dan paling bagus.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya datang ke sini karena saya butuh tempat untuk tidur. Dan di sinilah saya tinggal," tutur Edu kepada AFP, Jumat (2/1/2015). Edu hanya salah satu dari puluhan gelandangan yang menjadikan bandara Madrid sebagai tempat tinggal.

Tidak seperti bandara besar lainnya seperti bandara Heathrow di London dan bandara Charles de Gaulle di Paris, bandara Madrid di Spanyol ini merupakan area publik. Otoritas setempat membiarkan para gelandangan tidur di bandara sesuka mereka, asalkan tidak memicu masalah.

Kehangatan bandara, adanya keamanan dan kamar mandi gratis, serta terus dibuka untuk umum selama 24 jam, seolah menjadi daya tarik tersendiri bagi gelandangan di Spanyol untuk menjadikan bandara sebagai tempat mereka berteduh.

Kepolisian setempat menuturkan, sedikitnya ada 30 gelandangan yang secara permanen tinggal di terminal 4 bandara Madrid. Jumlahnya terus bertambah memasuki musim dingin. Dua hari sebelum Natal lalu, otoritas setempat mencatat ada sekitar 42 gelandangan yang tinggal di terminal 4 bandara tersebut.

Edu mendapat uang dengan membantu menjaga barang bawaaan penumpang. Beberapa gelandangan lainnya mendapat uang dengan membantu membawakan barang bawaan penumpang atau membantu penumpang mencari loket check-in yang benar.

Selain Edu, ada Valentin Giorgiev (60) yang seorang mantan guru olahraga dari Bulgaria. Terpisah jauh dari istri dan dua anaknya, Giorgiev tiba di Spanyol sekitar satu dekade lalu dan bekerja serabutan, hingga akhirnya dia didiagnosa menderita penyakit liver sekitar 4 tahun lalu.

Di terminal 4, Giorgiev membaur dengan penumpang lainnya sebelum dia menawarkan bantuan. Pada masa liburan Natal dan Tahun Baru yang membuat bandara ramai, Giorgiev bisa meraup penghasilan 20 euro (Rp 300 ribu) per hari.

Seluruh tubuhnya sakit karena tidur di lantai bandara. "Tapi ini merupakan satu-satunya tempat di mana Anda bisa mendapat sedikit uang," ucapnya.

"Anda melihat banyak orang mengemis di jalanan, tapi saya tidak akan melakukan itu," tandas Giorgiev.


(nvc/ita)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads