Seperti apa proses identifikasi jenazah?
Direktur Eksekutif Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri Komisaris Besar Anton Castilani membeberkan proses identifikasi jenazah korban kecelakaan. Menurut dia ada lima cara yang bisa digunakan untuk mengidentifikasi jenazah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dua cara yang terakhir biasa disebut dengan identifikasi sekunder, yakni dengan melihat tanda-tanda fisik dan properti yang digunakan. Tanda-tanda fisik yang dimaksud misalnya, ada ciri khusus di tubuh korban seperti tato, bekas luka dan sebagainya.
Sementara untuk properti misalnya perhiasan yang digunakan, jam tangan, atau ikat pinggang. "Nah untuk identifikasi sekunder itu perlu dua atau lebih data pembanding yang cocok," kata Anton.
Lalu dari lima itu mana yang pertama kali dilakukan?
Menurut Anton cara identifikasi jenazah bisa fleksibel, tidak harus mendahulukan dengan melakukan cara tertentu. "Yang mana yang kita temukan duluan saja," kata dia.
Tim DVI Polda Jawa Timur merilis ciri-ciri 10 jenazah penumpang AirAsia QZ8501 yang telah ditemukan pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2015. Sepuluh jenazah tersebut merupakan 6 perempuan dan 4 laki-laki. Satu dari 10 jenazah itu telah diberikan kepada keluarga untuk dikebumikan yaitu Hayati Lutfiah Hamid.
(erd/nrl)