Melalui juru bicaranya, Sekjen Ban menyatakan dirinya terus memantau secara intens perkembangan terbaru upaya pencarian dan evakuasi penumpang serta serpihan pesawat.
"Belasungkawa bagi pemerintah dan rakyat negara asal penumpang, khususnya Indonesia, yang menderita kehilangan paling besar," demikian pernyataan Sekjen Ban seperti dilansir situs un.org, Jumat (2/1/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sejak hari ketiga upaya pencarian atau tanggal 31 Desember 2014, pesawat yang membawa 162 penumpang dan awak tersebut sudah dipastikan jatuh ke Laut Jawa, dekat Kalimantan. Sejak itu, jenazah dan serpihan pesawat terus dievakuasi. Ada beberapa jasad yang sudah dikenali identitasnya bahkan dikuburkan.
Meski terkendala cuaca dan peralatan, tim pencari yang terdiri dari Basarnas, TNI dan Polri serta negara-negara sahabat, terus bekerja secara maksimal untuk memberikan kejelasan nasib para penumpang ke sanak keluarga.
(nvc/ita)