Ini yang Bisa Diungkap dari Black Box Pesawat

Ini yang Bisa Diungkap dari Black Box Pesawat

- detikNews
Kamis, 01 Jan 2015 15:53 WIB
Black box (Istimewa/ABCNews)
Jakarta - Penyebab jatuhnya pesawat AirAsia QZ 8501 yang serpihannya ditemukan di Selat Karimata hingga kini belum diketahui. Sejumlah pengamat yang mencoba menganalisa penyebab jatuhnya pesawat yang membawa 155 penumpang dan 7 kru itu mengaku hanya menduga.

Penyebab pasti kecelakaan pesawat jurusan Surabaya - Singapura baru bisa diketahui setelah black box ditemukan dan diselidiki. Apa saja yang bisa diungkap dari sebuah black box?

Black box sering juga disebut electronic flight data recorders. Alat ini bisa menyimpan berbagai informasi yang didapat dari banyak sensor di pesawat terkait masalah yang bisa jadi penyebab kecelakaan. Nantinya informasi yang terekam di Black Box akan dijadikan petunjuk oleh pihak berwenang untuk mengungkap misteri penyebab kecelakaan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Black box terdiri dari dua bagian yakni; Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Voice Recorder (CVR). FDR berfungsi menyimpan data penerbangan, sedangkan VCR menyimpan percakapan antara pilot kepada krunya atau menara pengawas yang terekam selama beberapa waktu sebelum kecelakaan.

Dengan media penyimpanan yang dimilikinya, Black Box sebenarnya bisa menyimpan sampai 25 jam data penerbangan. Namun ternyata jatah perekaman untuk pembicaraan pilot hanya dibatasi sekitar 2 jam.

Pun demikian, tak cuma suara pilot yang akan terdengar, melainkan seluruh ruangan kokpit. Dengan demikian tim penyelidik bisa mereka-reka seperti apa kejadian yang terjadi di kokpit menjelang kecelakaan terjadi.

Ketua Investigator AirAsia dari KNKT, Mardjono Siswosumarno mengatakan data yang terekam di CVR bisa diumumkan ke publik dalam waktu 3 bulan setelah ditemukan. Selama ini pembacaan black box pesawat dilakukan di Prancis. Namun untuk kasus AirAsia QZ8510 akan dibaca di Indonesia, karena saat ini KNKT telah memiliki alat pembaca black box.

"Kita kan sudah punya alatnya, jadi tidak harus dibawa ke Prancis," kata Mardjono ketika berbincang dengan detikcom, Rabu (31/12/2014) malam.


(erd/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads