"Ada upaya mempercepat identifikasi, tidak harus selalu melalui DNA, ini yang disampaikan Ibu Risma," kata Presiden Direktur AirAsia Indonesia Sunu Widyatmoko dalam jumpa pers di Bandara Juanda, Sidoarjo, Jawa Timur, Rabu (31/12/2014) petang.
Pihak AirAsia melihat kemungkinan pencocokan sidik jari untuk mengungkap identitas jenazah, bisa dilakukan agar jenazah bisa segera diketahui milik keluarga siapa. Para keluarga korban memang sudah menunggu di Bandara Juanda.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya diberitakan, Risma menyatakan Dinas Kependudukan Surabaya telah menghubungi Dispenduk daerah lain asal penumpang AirAsia yang nahas itu. Pemkot Surabaya juga mendatangkan satu unit alat pemindai sidik jari. Alat itu diperbantukan di Unit DVI Polda Jawa Timur untuk mendeteksi sidik jari korban.
(dnu/nrl)