Sebanyak 21 kru angkatan laut dari Korea Selatan berinisiatif untuk membantu proses pencarian korban AirAsia QZ8501. Rencananya, mereka akan terbang ke lokasi esok hari.
"Totalnya 21 kru. Penerbang 4 orang lainnya menyebar. Mereka standby bantu pencarian di laut karena punya alat kita yang tidak dimiliki sehingga bisa mendeteksi," ujar Mayor Penerbang Trinanda saat mendampingi mereka di Gedung Basarnas, Jl Angkasa, Kemayoran, Jakarta Pusat, Rabu (31/12/2014).
Pria yang juga berprofesi sebagai pilot CN25 itu meyebut keberadaan mereka di Indonesia sampai dengan 2 minggu. Namun, apabila harus melebihi batas waktu itu pun mereka siap.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Mereka akan bertolak ke lokasi menggunakan pesawat jenis P3C Orion yang dibawanya langsung dari Negeri Ginseng tersebut. Trinanda mengungkapkan langkah tersebut merupakan inisiatif mereka.
"Orion itu punya infrared bisa mendeteksi anomali di bawah air, tapi mereka tidak bawa pendeteksi logam. Tapi mudah-mudahan bisa bantu mencari korban," kata Trinanda.
"Seandainya mereka menemukan objek di bawah laut, mereka akan kirim (informasi) ke Basarnas," tutupnya.
(aws/mpr)