Bencana Alam di Tahun 2014 Merenggut 566 Jiwa

Bencana Alam di Tahun 2014 Merenggut 566 Jiwa

- detikNews
Rabu, 31 Des 2014 12:46 WIB
Jakarta - Tahun 2014, Indonesia tidak luput dari bencana. Serentetan bencana terjadi di beberapa wilayah Indonesia sepanjang 2014 ini. Dari 1.525 kejadian bencana, tercatat sebanyak 566 jiwa tewas.

"Data sementara kejadian bencana di Indonesia selama tahun 2014, menunjukkan bahwa bencana masih menjadi ancaman yang nyata. Dari 1.525 kejadian bencana, telah menyebabkan 566 orang tewas," jelas Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangannya, Rabu (31/12/2014).

Sementara akibat bencana itu, 2,66 juta jiwa menderita dan mengungsi, sementara lebih dari 51 ribu rumah rusak. Bencana tersebut juga merusak bangunan umum.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain menimbulkan korban jiwa, bencana alam yang terjadi sepanjang 2014 juga mengakibatkan kerugian materi. Kerugian ekonomi akibat bencana mencapai puluhan triliun rupiah.

"Seperti dampak kebakarah hutan dan lahan Rp 20 triyun, banjir Jakarta Rp 5 triyun, banjir di Pantura Jawa Rp 6 triyun, banjir bandang di Sulawesi Utara Rp 1,4 trilyun, banjir dan longsor di 16 kab/kota di Jawa Tengah Rp 2,1 triyun, dan sebagainya," imbuhnya.

Dari bencana yang ada, Sutopo menyatakan, 99 persen bencana adalah bencana hidrometeorologi. Puting beliung adalah jenis bencana yang paling dominan selama 2014 yakni 496 kejadian, kemudian banjir 458 kejadian dan longsor 413 kejadian.

"Dalam 3 tahun terakhir, puting beliung memang jenis bencana yang paling banyak terjadi. Bahkan menyebabkan korban jiwa 57 tewas, 10.707 jiwa mengungsi, dan lebih 23 ribu rumah rusak selama 2014," tuturnya.

Sementara bencana longsor, Sutopo menyebut, longsor adalah bencana paling mematikan sepanjang 2014 ini. Tercatat sebanyak 343 orang meninggal dan hilang akibat longsor.

"Atau 60 persen dari dari total korban tewas akibat bencana," imbuhnya.

Longsor yang paling fenomenal terjadi di Kabupaten Banjarnegara, Jawa Tengah pada awal Desember 2014 lalu. Tercatat 99 jiwa tewas dan 11 jiwa hilang akibat bencana longsor ini.

"Dan merupakan bencana dengan korban terbanyak," ujarnya.

Sementara itu, bencana itu tersebar di beberapa provinsi mulai dari Aceh, Jabar, Jateng, dan Sumatera Selatan.

BNPB mencatat, ada 290 kejadian bencana di Povinsi Jawa Barat. Sementara di Aceh tercatat sebanyak 51 kejadian dan Sumatera Selatan sebanyak 480 kejadian.

Sedangkan untuk sebaran bencana paling banyak terjadi di wilayah Bogor, terjadi 37 kali bencana, Bandung 31 kejadian, Sukabumi 29 kejadian, Garut 26 kejadian dan Cianjur 23 kejadian.

"Pemda Jabar hendaknya memperhatiikan hal ini. Sebab bencana selalu berulang pada daerah-daerah ini. Penduduk yang padat yang tinggal di daerah rawan bencana hendaknya terus ditingkatkan kapasitasnya. Pengurangan risiko bencana harus menjadi pengarusutamaan dalam pembangunan di semua sektor," pungkasnya.

(mei/ndr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads