Para dokter forensik ini berasal dari berbagai rumah sakit dan fakultas kedokteran di Jawa Timur antara lain dari RS Bhayangkara Polda Jatim, RSU dr Soetomo, Fakultas Kedokteran Unair hingga dari Forensik Mabes Polri.
"Ada 25 dokter forensik yang akan membantu melakukan identifikasi pada jenazah. Ini kegiatan identifikasi maka ada forensik gabungan," kata Gubernur Jawa Timur Soekarwo saat memantau kesiapan petugas di Rumah Sakit Bhayangkara dan Polda Jatim, Rabu (31/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dalam kesempatan berbeda, Ketua PDSKJI Cabang Surabaya dr Roni S, Sp.KJ menambahkan tiga dokter ahli jiwa dari Perhimpunan dokter spesialis kedokteran jiwa Indonesia (PDSKJI) Cabang Surabaya akan membantu penanganan bagi keluarga korban.
"Kita mengerti kondisi begini siapa yang nggak bingung. Kita dampingi keluarga korban untuk memberi support secara psikis, supaya bisa menerima keadaan, bisa tabah dan kuat serta kooperatif memberikan keterangan bagi tim ante mortem," tutur dr Roni.
Menurut dia, daya mental setiap orang berbeda-beda. "Kalau memang diperlukan akan kita berikan obat-obatan," tandasnya.
(roi/aan)