"Dispenduk Surabaya sekarang menghubungi dispenduk daerah lain asal penumpang dari luar Surabaya," kata Risma di Posko Crisis Center Bandara Internasional Juanda, Surabaya, Rabu (31/1/2014).
Risma mengatakan tidak akan menganakemaskan warga Surabaya dalam melayani keluarga korban penumpang QZ8501 terkait pengambilan data. "Saya tidak menganaktirikan penumpang dari luar Surabaya, tapi saya kan enggak punya akses ke data dispenduk daerah lain, makanya kita koordinasikan," ungkap Risma.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"41 Sudah konfirm data sidik jari dari rekam e-ktpnya. Termasuk foto-fotonya juga ada. Kita serahkan ke keluarga yang membutuhkan dan tim DVI," kata Risma.
Menurut Risma, dari pencarian data di dispenduk dan lapangan dinyatakan ada 3 nama yang beralamat di Surabaya belum masuk Kartu Keluarga Surabaya.
"Satu di antaranya itu warga negara Malaysia. Kita sudah sampaikan ke Imigrasi," terang Risma. Sedangkan 19 nama lainnya adalah anak-anak.
Pemkot juga mendatangkan 1 unit alat pemindai sidik jari. Alat itu diperbantukan di Unit DVI Polda Jatim untuk mendeteksi sidik jari korban.
"Alat sidik jari sudah ada ini, untuk DVI," kata Risma.
(gik/rmd)