Pertanyaan itu mungkin masih muncul dibenak sejumlah orang jika melihat beberapa hal yang dilansir Basarnas dan dirangkum detikcom, Rabu (31/12/2014). Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo sendiri belum menyatakan ada potongan badan pesawat yang ditemukan.
"Bodi pesawatnya belum dipastikan, tapi dugaan kita menurut perhitungan ada di area V itu," kata Bambang di kantornya, Selasa (30/12) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
β"Apakah nanti ada yang selamat atau tidak, berdoa biar Tuhan yang menentukan," ucap Bambang.
βSetidaknya ada 5 tanda tanya yang muncul dari informasi Basarnas, kelima hal yang menggambarkan pencarian harapan di dasar laut itu adalah sebagai berikut:
1. Sinyal ELT
|
Sinyal dengan frekuensi 121,5 itu sempat terdeteksi pesawat Garuda Indonesia pada pagi hari. Namun sinyal yang datang itu jauh dari lokasi pencarianβ Tim SAR gabungan. Bahkan hingga serpihan dan penumpang AirAsia ditemukan, Basarnas tidak ada menyebutkan ELT AirAsia menyala.
"Titiknya (ELT temuan Garuda Indonesia) berada di tempat yang jauh dari kemungkinan lokasi yang pesawat kita cari," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo pada Selasa (30/12) pagi.
2. Emergency Exit Door
|
Namun menurut Deputi Operasi Basarnas βMayjen TNI Tatang Zaenudin, pintu darurat yang biasanya berada di tengah badan pesawat itu ditemukan utuh. Tidak ada patahan dari pintu yang selalu berada sejajar sayap pesawat itu.
"Utuh," kata Tatang singkat terkait kondisi pintu darurat tersebut, Selasa (30/12) malam.
3. Sinyal Ponsel
|
"Jadi itu adalah temuan analisis IT kita karena saya minta nomor HP-nya penumpang pesawat itu. Beberapa kemudian saya evaluasi dimonitoring sama kita sehingga kita memperoleh informasi terakhir dia," kata Kapolri Jenderal Sutarman di kantornya, Selasa (30/12) sore.
Menurut Sutarman, posisi sinyal itu terlacak di sisi barat Kalimantan dan sebuah kapal dikirim ke sana untuk mengkonfirmasi. "Karena HP itu, (pesawat) terbang terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi mungkin ada yang tidak dimatikan lalu menyambung lagi dengan BTS," ujarnya.
4. Bayangan Pesawat
|
"Pesawat TNI AU menemukan objek yang menggambarkan bayangan di dalam laut, diduga bentuk pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12) lalu.
Basarnas kemudian akan memastikan bayangan pesawat yang ditemukan di koordinat 08 derajat 50 menit 43 detik selatan dan 110 derajat 29 menit 21 detik timur itu pada pagi ini. Sebuah kapal dengan kemampuan sonar dikirimkan ke koordinat tersebut untuk memastikan.
"Besok (hari ini) kita lakukan," ucap Bambang.
5. Waktu Evakuasi
|
β"Evakuasi 48 jam, bukan hanya 24 jam," kata Bambang, Selasa (30/12) sore.
Untuk proses evakuasi cepat ini, Basarnas memerintahkan seluruh kapal dan helikopter yang terlibat dalam pencarian berkumpul di perairan tempat ditemukannya serpihan. Hasil evakuasi dipusatkan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.
"Semua tergantung pada kondisi di lapangan. Kalau kita semangat ada tapi kan keterbatasan alat,β" ujar Bambang.
Halaman 2 dari 6