Mencari Harapan di Dasar Laut Selatan Kalteng

AirAsia Ditemukan ‎

Mencari Harapan di Dasar Laut Selatan Kalteng

- detikNews
Rabu, 31 Des 2014 06:39 WIB
Mencari Harapan di Dasar Laut Selatan Kalteng
Jakarta - Tim SAR gabungan telah menemukan sejumlah serpihan dan penumpang AirAsia QZ8501 di laut selatan Kalimantan Tengah. Namun di antara tabung reservoir, koper kecil dan jasad yang dievakuasi, tim belum menemukan potongan badan pesawat. Adakah harapan pesawat mendarat mulus dan sempat terjadi prosedur pendaratan darurat di air?

Pertanyaan itu mungkin masih muncul dibenak sejumlah orang jika melihat beberapa hal yang dilansir Basarnas dan dirangkum detikcom, Rabu (31/12/2014). Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo sendiri belum menyatakan ada potongan badan pesawat yang ditemukan.

"Bodi pesawatnya belum dipastikan, tapi dugaan kita menurut perhitungan ada di area V itu," kata Bambang di kantornya, Selasa (30/12) malam.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Walau sebagian besar masyarakat menilai tak ada penumpang yang selamat, Bambang tetap optimis. Ia berharap ada penumpang yang masih selamat, tentu dengan izin Sang Pencipta.

β€Ž"Apakah nanti ada yang selamat atau tidak, berdoa biar Tuhan yang menentukan," ucap Bambang.

β€ŽSetidaknya ada 5 tanda tanya yang muncul dari informasi Basarnas, kelima hal yang menggambarkan pencarian harapan di dasar laut itu adalah sebagai berikut:

1. Sinyal ELT

Sejatinya Emergency Locator Transmitter (ELT) akan menyala jika QZ8501 mengalami guncangan seperti benturan. Tak munculnya sinyal ELT sempat membuat Basarnas kebingungan dan dugaan pesawat mendarat halus di suatu titik.

Sinyal dengan frekuensi 121,5 itu sempat terdeteksi pesawat Garuda Indonesia pada pagi hari. Namun sinyal yang datang itu jauh dari lokasi pencarianβ€Ž Tim SAR gabungan. Bahkan hingga serpihan dan penumpang AirAsia ditemukan, Basarnas tidak ada menyebutkan ELT AirAsia menyala.

"Titiknya (ELT temuan Garuda Indonesia) berada di tempat yang jauh dari kemungkinan lokasi yang pesawat kita cari," kata Kepala Basarnas Bambang Soelistyo pada Selasa (30/12) pagi.

2. Emergency Exit Door

Tim SAR gabungan menemukan emergency exit door di perairan selatan Kalimantan Tengah menjelang Selasa (30/12) siang. Pintu itu berhasil dievakuasi dan dipastikan berasal dari pesawat yang dicari.

Namun menurut Deputi Operasi Basarnas β€ŽMayjen TNI Tatang Zaenudin, pintu darurat yang biasanya berada di tengah badan pesawat itu ditemukan utuh. Tidak ada patahan dari pintu yang selalu berada sejajar sayap pesawat itu.

"Utuh," kata Tatang singkat terkait kondisi pintu darurat tersebut, Selasa (30/12) malam.

3. Sinyal Ponsel

Polri juga turut membantu proses pencarian penumpang AirAsia QZ8501 dengan cara berbeda. Polri melalui divisi IT-nya melacak sinyal ponsel penumpang, dan ternyata salah satu nomor ponsel penumpang menyala.

"Jadi itu adalah temuan analisis IT kita karena saya minta nomor HP-nya penumpang pesawat itu. Beberapa kemudian saya evaluasi dimonitoring sama kita sehingga kita memperoleh informasi terakhir dia," kata Kapolri Jenderal Sutarman di kantornya, Selasa (30/12) sore.

Menurut Sutarman, posisi sinyal itu terlacak di sisi barat Kalimantan dan sebuah kapal dikirim ke sana untuk mengkonfirmasi. "Karena HP itu, (pesawat) terbang terlepas dari BTS, dia hilang. Tapi mungkin ada yang tidak dimatikan lalu menyambung lagi dengan BTS," ujarnya.

4. Bayangan Pesawat

Tim SAR gabungan dari udara menemukan sebuah bayangan di bawah laut berbentuk mirip pesawat. Temuan ini terjadi pada Selasa (30/12) pukul 12.50 WIB.

"Pesawat TNI AU menemukan objek yang menggambarkan bayangan di dalam laut, diduga bentuk pesawat," kata Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo di kantornya, Kemayoran, Jakarta Pusat, Selasa (30/12) lalu.

Basarnas kemudian akan memastikan bayangan pesawat yang ditemukan di koordinat 08 derajat 50 menit 43 detik selatan dan 110 derajat 29 menit 21 detik timur itu pada pagi ini. Sebuah kapal dengan kemampuan sonar dikirimkan ke koordinat tersebut untuk memastikan.

"Besok (hari ini) kita lakukan," ucap Bambang.

5. Waktu Evakuasi

Kepala Basarnas Marsekal Madya TNI FH Bambang Soelistyo menyatakn waktu evakuasi serpihan dan penumpang AirAsia lainnya akan dilakukan dengan kekuatan penuh dan kekuatan tambahan dari TNI AL dan AU. Waktu evakuasi sangat singkat yakni 48 jam.

β€Ž"Evakuasi 48 jam, bukan hanya 24 jam," kata Bambang, Selasa (30/12) sore.

Untuk proses evakuasi cepat ini, Basarnas memerintahkan seluruh kapal dan helikopter yang terlibat dalam pencarian berkumpul di perairan tempat ditemukannya serpihan. Hasil evakuasi dipusatkan di Pangkalan Bun, Kalimantan Tengah.

"Semua tergantung pada kondisi di lapangan. Kalau kita semangat ada tapi kan keterbatasan alat,β€Ž" ujar Bambang.

Halaman 2 dari 6
(vid/jor)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads