"Ditemukan mati Senin petang kemarin. Sebelumnya memang menunjukkan gejala sakit. Nafsu makannya kemudian menurun drastis. Dokter yang menangani juga segera memberikan obat serta suntikan vitamin. Kami juga telah berkonsultasi kepada beberapa kebun binatang lain yang berpengalaman memelihara harimau sumatera. Namun kondisinya terus memburuk," ujar Dirut TSTJ Solo, Lilik Kristianto, Selasa (30/12/2014).
Lilik mengatakan pihaknya langsung meminta kepada dokter hewan untuk melakukan otopsi terhadap jasad hewan langka asal Sumatera tersebut. Dari otopsi diketahui adanya cairan di paru-paru dan jantungnya. Selanjutnya organ dan temuan itu dikirim ke laboratorium Universitas Gadjah Mada untuk diteliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
(mbr/jor)