Tiga dari lima pesawat yang terlibat kecelakaan itu adalah milik perusahaan asal Malaysia. Sementara dua pesawat lainnya adalah milik perusahaan asal Iran dan Aljazair.
Tragisnya, lima pesawat komersil itu mengangkut ratusan penumpang. Kecelakaan itu menaruh luka mendalam bagi keluarga korban.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut lima insiden tragis kecelakaan pesawat komersil sepanjang 2014 yang dirangkum detikcom, Selasa (30/12/2014).
1. Malaysia Airlines MH370 Hilang
|
Selang 7 bulan setelah pesawat tersebut menghilang, pencarian bawah laut terus dilakukan dengan melibatkan dua kapal khusus bernama Fugro Discovery and GO Phoenix yang disewa oleh Malaysia.
Otoritas terkait melakukan pencarian dengan berbagai cara, baik via udara, laut hingga bawah laut, namun tak membuahkan hasil. Berdasarkan data teknis, pencarian pun fokus pada area terpencil di Samudera Hindia bagian selatan, atau yang berada di wilayah lepas pantai Australia.
2. Malaysian Airlines MH17
|
Sebelumnya, rute ini memang merupakan rute favorit karena lebih pendek dan karenanya lebih murah. Pesawat jenis jet ini tengah berada pada ketinggian 33 ribu kaki ketika menghilang dari layar radar saat mendekati perbatasan Rusia.
Hasil laporan awal investigasi yang dirilis oleh Komisi Keamanan Penerbangan Belanda, OVV, menyebutkan MH17 pecah di udara setelah terkena banyak obyek berkecepatan tinggi.
3. Air Algerie AH 5017 Jatuh
Ilustrasi (Thinkstock)
|
Pesawat AH 5017 membawa sedikitnya 116 penumpang dan awak ketika lepas landas dari Ouagadougou, Burkina Faso menuju Aljir, Aljazair pada Kamis (24/7) pagi. Sekitar 50 menit setelah lepas landas, pesawat hilang kontak hingga berjam-jam kemudian ditemukanlah keberadaannya di Mali.
Mali terletak di antara Burkina Faso dan Aljazair. Upaya pencarian pesawat tersebut hingga melibatkan beberapa negara, seperti Burkina Faso, Mali, Niger, Aljazair dan bahkan Spanyol. Prancis yang 50 warganya ada di pesawat tersebut, ikut mengerahkan personel militernya termasuk dua jet tempur untuk mencari pesawat tersebut.
Sales manager Air Algerie, Zoheir Houaoui menuturkan kepada wartawan bahwa 110 penumpang pesawat tersebut berasal dari banyak negara. Antara lain 50 warga Prancis, 24 warga Burkina Faso, 8 warga Libanon, 6 warga Aljazair, 5 warga Kanada, 4 warga Jerman, 2 warga Luksemburg, 1 warga Mali, 1 warga Kamerun, 1 warga Belgia, 1 warga Ukrania, 1 warga Rumania, 1 warga Swiss, 1 warga Nigeria dan 1 warga Mesir.
4. Sepahan Air Iran 140 Jatuh
Ilustrasi (Thinkstock)
|
Islamic Republic News Agency (IRNA) melaporkan, menurut keterangan dari otoritas penerbangan sipil, korban tewas termasuk di dalamnya dua bayi dan tiga anak di bawah usia 12 tahun.
Pesawat itu jatuh di pemukiman warga blok Azad di Mina 6 Boulevard. Setidaknya tiga orang penduduk setempat mengalami luka bakar. Diduga kecelakaan pesawat ini dikarenakan mesin pesawat yang mati.
Pesawat yang jatuh merupakan versi rakitan lokal dari Antonov 140. Empat operator penerbangan Iran yakni Iran Air, Iran Aseman Airlines, Mahan Air dan Iran Air Tour rata-rata memiliki pesawat yang usianya di atas 22 tahun. Mereka harus melayani sekitar 76 juta orang penumpang.
5. AirAsia QZ8501 Hilang
|
Pesawat AirAsia QZ8501 hilang terbang dari Bandara Juanda. Pesawat itu mengangkut 162 orang penumpang dan enam kru.
Pesawat kontak ke ATC Jakarta pada ketinggian FL 320 atau 32 ribu kaki. Berdasarkan kontak AirAsia dengan ATC, pesawat meminta izin menghindari awan di ke arah kiri dari M-635, kemudian meminta naik ke ketinggian 38 ribu kaki.
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) menguatkan analisa Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa ada awan cumulonimbus yang cukup tinggi dan luas saat AirAsia QZ8501 hilang kontak. LAPAN mengatakan ada indikasi hujan lebat, petir dan kemungkinan terbentuk es di jalur yang dilewati pesawat berisi 162 orang itu.
Pencarian pesawat AirAsia bernomor penerbangan QZ8501 memasuki hari ke-3, Selasa (31/12). βKomandan Pusat Penerbangan TNI Angkatan Laut Sigit Setianta mengatakan akan memperluas empat sektor pencarian. Dua sektor pencarian di daratan dan dua sektor lainnya di laut.
"βKita fokus sekarang di Tanjung Pandan Bangka Belitung, sampai ke darat, sampai pantai barat Kalimantan Barat. Kemungkinan juga di garis pantai," tutur Sigit.
Halaman 2 dari 6