Maria Crispona warga Kalimantan yang tinggal di Tanjung Perak Surabaya ini mengadu ke petugas di posko, bahwa anak keempat dari 12 bersaudara masih belum ditemukan di Laut Jawa.
"Anak saya juru mudi kapal layar motor yang terbakar sebulan lalu," kata Maria, Senin (29/12/2014) malam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menceritakan, kapal tersebut memuat bawang 40 ton, garam 40 ton dan 110 ekor sapi serta 13 penumpang berangkat dari Pelabuhan Bima menuju ke Banjarmasin pada 17 November 2014. Kemudian mengalami terbakar dan hilang kontak pada 19 November lalu di sekitar perairan Pulau Tengah, Mata Suri, Sulawesi Selatan.
Dari 13 orang, yang ditemukan selamat 4 orang di tengah laut di utara Jawa Timur. Sedangkan sisanya masih belum ditemukan.
Maria menceritakan, dari keterangan korban selamat, anaknya sempat terapung-apung di tengah laut bersama kapten kapal dengan memegang kayu. Namun sampai saat ini masih belum ditemukan.
"Saya melihat berita pencarian pesawat AirAsia. Saya datang ke sini meminta tolong SAR, selain mencari pesawat juga untuk ikut membantu mencari anak saya," jelasnya.
Sementara itu, seorang petugas SAR yang menemui Maria berjanji juga akan membantu mencari anaknya.
(roi/mpr)