Menurut keterangan keluarga, Sabtu, (27/12) dengan diantar sopirnya, Marwin berangkat ke Bandara Juanda, untuk terbang ke Singapura guna membuka cabang praktek pengobatan alternatif, Minggu (28/12).
Marwin menuju Singapura sekitar pukul 05.30 WIB menggunakan pesawat AirAsia QZ8501 dan tiba di Singapura sekitar pukul 08.20 waktu setempat . Namun, selang beberapa waktu kemudian, Winingsih, istri Marwin, mendapat kabar dari saudaranya di Malaysia, jika pesawat yang ditumpangi Marwin hilang kontak.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Saifudin, salah seorang kerabat, Marwin terakhir berkomunikasi dengan isitrinya melalu telepon seluler, sesaat hendak lepas landas dan setelah itu tidak dapat dihubungi lagi.
"Sehari sebelum berangkat Abah Marwin sempat tiduran di pangkuan istrinya, dan memanggil anaknya yang nomor dua untuk mengusap keningnya, sambil berpesan saat pulang dari Singapura tidak usah dijemput dan akan pulang sendiri," kenang Saifudin, dengan mata berakaca-kaca.
Hal tersebut, kini telah menjadi kenangan yang tak terlupakan bagi keluarga, bahkan juga menjadi firasat sebelum berangkat ke Singapura. Marwin Sholeh, meninggalkan seorang istri dan tiga anak. Si bungsu masih duduk di kelas 2 Sekolah Dasar .
Marwin Sholeh, merupakan pengurus MWC NU Tulungagung sekaligus paranormal pimpinan Perguruan Singo Walisongo, yang membuka cabang praktek pengobatan alternatif di berbagai negara termasuk Singapura dan Hongkong.
Kini keluarga berharap, pesawat Air Asia QZ8501 segera ditemukan dan penumpang dalam keadaan selamat. Bahkan seluruh keluarga dan para tetangga, sejak Minggu malam menggelar doa bersama untuk keselamatan Marwin Sholeh, sehingga dapat berkumpul kembali bersama keluarganya kembali.
(jor/jor)