Kanada dan Inggris Ingin Bantu Cari AirAsia QZ8501

AirAsia Hilang

Kanada dan Inggris Ingin Bantu Cari AirAsia QZ8501

- detikNews
Senin, 29 Des 2014 12:22 WIB
Jakarta -

Amerika Serikat menyatakan siap membantu pencarian AirAsia QZ8501. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi telah mendapatkan tawaran dari negeri Paman Sam itu. Jika diberikan izin, AS akan bergabung dalam pencarian bersama Prancis, Inggris dan Kanada yang lebih dulu menawarkan bantuan.

"Dubes kita di Washington, saat tengah malam, telah menyampaikan bahwa AS siap bantu melakukan pencarian AirAsiaโ€Ž," kata Retno di kantor Basarnas, Kemayoran, Jakarta Pusat, Senin (29/12/2014).

"Tadi pagi, saya terima komunikasi Dubes kita di Ottawa, Kanada akan mempersiapkan bantuannya untuk kerjasama melakukan pencarian," tambahnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Jika AS dan Kanada mendapatkan izin bergabung mencari Airbus 320-200 yang hilang itu, maka mereka akan menyusul Inggris dan Prancis. Namun Retno menegaskan bantuan dari negara asing harus sesuai dengan kebutuhan Basarnas untuk menemukan pesawat nahas itu.

"Sementara itu membahas ke negara lain, misalnya dengan Inggris dan Prancis pada hari ini. Kita membahas kemungkinan bisa jadi tambahan yang diperlukan untuk operasi pencarian," ujar Retno.

"Lebih jelasnya (apa yang diperlukan), Kepala Basarnas yang akan jelaskan. Seperti fatwa yang disampaikan Basarnas, membuka jalan mengenai spesifikasi apa yang dibutuhkan dan kita serahkan ke Basarnas," tambahnya.

Dalam pesawat AirAsia yang hilang, terdapat seorang warga Prancis yaitu kopilot Remi Emmanuel. Juga ada seorang warga Inggris yang merupakan eksekutif perusahaan Alstom di Surabaya.

Bantuan asing yang sudah diterima oleh Indonesia yaitu dari Australia 2 pesawat Orion, Malaysia 3 kapal dan 1 pesawat Hercules, Singapura 3 kapal jenis SAR Frigate Landing Shift Tank dan 1 pesawat corvet C130. Sementara Korea Selatan akan mengirimkan 1 pesawatnya dan bergabung pada esok hari.

(vid/aan)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads