Wali Kota Tri Rismaharini berkomitmen untuk melindungi rumah kosong milik penumpang pesawat AirAsia QZ8501 asal Surabaya.
Dari 77 penumpang asal Surabaya, ada lima rumah yang kosong karena penghuninya terbang menumpang AirAsia yang hilang kontak sejak kemarin.
"Lima rumah yang tinggal itu kami gembok dan rantai, kami koordinasi RT RW dan kepolisian. Jadi dobel, dikunci pemilik dan kita juga gembok atau rantai," terang Risma yang pagi-pagi mendatangi Posko Crisis Center Bandara Internasional Juanda, Senin (29/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Dari 77 penumpang yang konfirmasi ke kita sudah 71 orang. Kami juga akan koordinasi dengan imigrasi untuk kevalidan datanya," imbuh Risma.
Pelacakan identitas yang dilakukan pemkot kata Risma bisa dilakukan cepat karena melibatkan semua dinas dan dilakukan secara sistematis.
"Hanya ada satu nama yang belum diketahui secara kongkret. Karena nama asal Surabaya itu kita cek ke Kartu Keluarga yang ada di Dispenduk tidak tercatat. Kita minta AirAsia menjelaskan itu ke kita," kata Risma yang memimpin langsung posko Pemkot Surabaya di crisis center Juanda.
(gik/ndr)