Ada 155 penumpang di dalam AirAsia QZ8501 berjenis Airbus A320-200 yang bertolak dari Bandara Juanda Surabaya ke Singapura pada Minggu (28/12) pagi itu. Namun jumlah itu bukan keseluruhan dari jumlah penumpang yang seharusnya berangkat.
Ada sejumlah penumpang yang seharusnya ikut terbang ke Negeri Singa pada Minggu pagi itu, namun tak terangkut karena tak mengetahui adanya perubahan jadwal. Seperti yang dialami Christianawati sekeluarga.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Karena tak mengetahui bahwa jadwal penerbangan dimajukan sekitar dua jam lebih awal, Christianawati sekeluarga pun ketinggalan pesawat. AirAsia ternyata memajukan jadwal mereka menjadi pukul 05.35 WIB. Keluarga ini tiba di Bandara Juanda Surabaya pukul 05.30 WIB, dan masih merasa akan sesuai dengan rencana awal yakni pukul 07.30 wib.
"Jadi kami sudah arrange tiket pukul 07.30 WIB, untuk berangkat 28 Desember. Tapi ternyata AirAsia itu memajukan jadwal kami. Jadi pada 15 dan 26 Desember mereka menelepon kami, tapi tidak kami angkat," jelas Cristianawati.
"Pihak Airasia sudah menghubungi ke kami untuk menyampaikan bahwa jadwal penerbangan kami dimajukan. Kami dihubungi pada tanggal 15 Desember, tapi tidak nyambung. Dihubungi lagi 26 Desember, juga tidak bisa, karena kami sedang merayakan Natalan," sambungnya.
Petugas Airasia pun tetap akan memberangkatkan keluarga Christianawati ke Singapura. Tapi tujuannya Surabaya-Jakarta-Singapura.
Ketika sedang mondar-mondir di depan loket AirAsia, sambil komplain adiknya dihubungi pegawai AirAsia, bahwa ada kabar pesawat QZ8501 yang meninggalkannya mengalami lost contact sekitar pukul 06.30 WIB. Dari situlah, perasaan kecewa ketinggalan pesawat berubah menjadi rasa syukur.
"Kabarnya lost contact kan. Sekitar pukul 06.30 WIB, adik kami dikabari pegawai konter AirAsia, bahwa pesawat yang rencana kita tumpangi mengalami lost contact," ujarnya.
Meski bersyukur, mereka tetap bersedih, lantaran ada teman anaknya yang ikut dalam pesawat yang sampai saat ini masih hilang itu.
Bukan Christinawati sekeluarga saja yang batal terbang dengan QZ8501. Tercatat ada 26 calon penumpang yang tak jadi bertolak. Beberapa di antaranya tidak mengetahui bahwa penerbangan dimajukan menjadi first fligt pada pukul 05.35 WIB, misalnya dengan tidak mengecek pemberitahuan lewat e-mail. Ada juga yang memang telat tiba di bandara karena terhambat kesibukan.
(fjr/fjp)