Perasaan ini membuat kondisi psikologi mereka tak menentu. Berkaca dari hal itu, sekitar 50 personel yang mengurusi masalah psikologi, dlibatkan. Mereka berasal dari polisi, TNI AL, Himpunan Psikologi (HIMPSI), dan civitas psikologi.
"Kami datang ke sini untuk penanganan kondisi psikologi para keluarga penumpang," ujar Kabag Psikologi Biro SDM Polda Jatim AKBP Cucuk Trihono kepada wartawan di Crisis Center Terminal 2 Bandara Juanda, Minggu (28/12/20140.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Itu adalah proses menuju shock. Kami mencoba meminimalisir ke arah itu," lanjut Cucuk.
Nantinya, kata Cucuk, pihaknya akan melakukan konseling, psikoterapi, hingga relaksasi kepada para keluarga penumpang. Posko untuk itu juga telah dibuat.
"Kami akan beri kenyamanan kepada keluarga penumpang secara psikologi," ujar Cucuk.
(iwd/nrl)