Ikatan batin antara ibu dan anak selalu kuat. Hal ini juga yang dirasakan Ny Heng Giok Liem (62), yang sudah memiliki firasat tentang anaknya, Andreas Wijaya (32) yang berada di pesawat AirAsia QZ8501 (Surabaya-Singapura), Minggu (28/12/2014).
Tiga ikan koi yang yang dipelihara bertahun-tahun mendadak mati semalam, Sabtu (27/12). Hal ini membuat Andreas, sang anak, merasa kecewa. Andreas pun membeli 9 ikan koi lagi.
"Hati ini sudah tidak enak, waktu lihat anak saya membersihkan ikan koinya semalam. Anak saya sempat tersandung patung ekor macan dekat kolam. Dari situ, saya sudah melarang anak saya untuk pergi, karena sebelumnya anak saya juga baru saja pulang dari Singapura. Tapi katanya dia bosan liburan di dalam negeri. Ya saya tidak bisa melarang lagi," kata ibunda Andreas, Ny Heng Giok, di ruang crisis center Terminal 2 Bandara Juanda Surabaya, kepada detikcom.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Doakan anak saya, semoga masih ada kabar baik tentang anak saya," kata Ny Heng Giok dengan suara lirih.
Andreas Wijaya merupakan anak sulung dari 2 bersaudara. Andreas menikah dengan Eny Wahyuni tahun 2008. 6 Tahun menjalani rumah tangga, mereka belum dikaruniai seorang anak. Mereka berencana menghabiskan akhir tahun ke Singapura lalu Malaysia sembari menikmati bulan madu kembali. Mereka berharap agar dikaruniai seorang anak sepulang liburan.
Sementara adik korban, Angela, menjelaskan kakaknya diantar orangtuanya ke Bandara Juanda pukul 05.00 WIB tadi pagi.
"Kakak saya diantar sama Papa Mama tadi pagi sekitar pukul 05.00 WIB. Waktu Papa Mama perjalanan mau pulang ke rumah, dapat kabar kalau pesawat yang ditumpangi kakak saya dapat musibah. Akhirnya putar balik lagi ke Juanda, saya disuruh menyusul ke Juanda," ceritanya.
"Waktu sampai, Mama sudah kelihatan lemas jadi saya sama Papa yang mencoba mencari-cari informasi. Langsung shock saat lihat nama kakak ada di salah satu daftar nama korban," jelas Angela panjang lebar.
(fat/nrl)