"Ini menyangkut persoalan ibadah umrah atau haji, dimana masyarakat Islam semua menginginkan bisa ke tanah suci. Namun masyarakat kita selama ini banyak yang tertipu," kata Wawako Pekanbaru, Ayat Cahyadi kepada detikcom, Sabtu (27/12/2014).
Hal itu disampaikan orang nomor dua di Pekanbaru terkait korban penipuan travel bodng atas nama Susiyah (40) warga Jl Pala, Kecamatan Marpoyan Damai, Pekanbaru. Korban telah melaporkan kasus tersebut sejak Maret lalu. Ayat merasa prihatin atas kasus yang menimpa warganya. Dia mengharapkan, pemilik travel untuk bertanggung jawab dan segera mengembalikan hak calon jamaah umrah yang sudah merasa tertipu.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ayat mengingatkan, bagi warga yang akan berangkat haji ataupun umrah, untuk selektif dalam memilih travel. Berbagai perizinan yang melakat harus dipertanyakan.
"Kasus yang menimpa ibu Susyiah menjadi pelajaran buat kita semua untuk berhati hati dalam memilih travel untuk haji dan umrah. Kita juga berharap, pihak yang berwajib dapat segera mengungkap kasus ini," kata Ayat.
Sebagaimana diketahui, korban penipuan travel bodong, Susiyah sudah melaporkan kasusnya sejak Maret 2014 lalu di Polresta Pekanbaru. Namun sudah berjalan 9 bulan, kasus ini jalan ditempat.
Susiyah mengaku, dia bersama dua sepupunya sudah menyetorkan uang Rp 68 juta ke pemilik travel. Mereka dijanjilkan akan berangkat umrah sejak Februari hingga terus diundur sampai Maret. Namun janji pihak travel juga tak pernah terealisasi.
"Saya sudah bolak balik tanyakan perkembangan kasus ini ke Polresta Pekanbaru. Tapi polisi selalu beralasan tak sanggub lagi mencari pemilik travel," kata Susiyah.
Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan kepada detikcom mengatakan, pihaknya sudah menindaklanjuti atas laporan korban. Hanya saja memang, polisi mengakui kesulitan untuk memburu pemilik travel.
Pihak kepolisianpun sudah mengantongi sejumlah alamat pemilik travel di Jakarta dan Bandung. Begitu juga foto pemilik travel juga sudah dikantongi pihak kepolisian.
"Korbannya tidak hanya ibu Susiyah, tapi banyak yang lainnya. Kami sudah berusaha mencari pemilik travel ke Jakarta dan Bandung, namun tim kami tidak berhasil menemuinya," kata Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Hariwiyawan.
Sedangkan Ketua Fraksi PKB DPRD Riau, Abdul Wahid secara terpisah mengatakan, jika Polresta Pekanbaru tak sanggub memburu, maka sebaiknya kasus ini ditangani bersama dengan Mabes Polri.
"Kemungkinan Mabes Polri memiliki peralatan yang lebih canggih untuk melacak keberadaan pemilik travel tersebut. Kasus penipuan jamaah calon umrah di Riau jumlahnya ratusan orang. Ini harus menjadi perhatian serius jajaran Polda Riau. Jangan diabaikan laporan warga," kata Wahid.
(cha/gah)