Kasus Pemerkosaan WN Tiongkok, Angkasa Pura Harus Revolusi Mental Pegawai

Kasus Pemerkosaan WN Tiongkok, Angkasa Pura Harus Revolusi Mental Pegawai

- detikNews
Sabtu, 27 Des 2014 08:28 WIB
Jakarta - โ€ŽDua petugas aviation security (Avsec) Bandara Soekarno Hatta ditetapkan sebagai tersangka kasus pemerkosaan WN Tiongkok. Atas kasus tersebut, PT Angkasa Pura diminta untuk merevolusi mental para pegawainya.

"Angkasa Pura harus revolusi mental, bukan ganti logo baru," ujar anggota Fraksi PDIP Indra P. Simatupang dalam keterangan tertulisnya kepada detikcom, Sabtu (27/12/2014).

Indra menilaiโ€Ž kasus pemerkosaan tersebut merupakan kejadian biadab yang sangat memalukan nama baik bangsa Indonesia di dunia Internasional. Sebab, โ€Žbandar udara sebagai pintu masuk warga negara asing ke Indonesia sudah semestinya didesain dengan kualitas pelayanan kelas dunia yang memberikan rasa aman dan nyaman bagi setiap para pengunjungnya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini citra Indonesia pada kesan pertama untuk orang-orang dari manca negara. Dan ini juga bagian dari mempromosikan kebudayaan dan jati diri bangsa," tuturnya.

Indra berharap sudah seharusnya para pelaku mendapatkan sanksi yang tegas. Dan untuk pejabat terkait, General Manager, Direktur utama, Komisaris, hingga menteri BUMN harus turut bertanggung jawab dan meminta maaf kepada pemerintah Tiongkok atas kejadian ini.

"Ajari para pegawai Angkasa Pura sopan santun dan tata krama, karena jantung dari usaha ini adalah pelayanan," imbuhnya.

Menurut Indra, mimpi Direktur Utama Angkasa Pura II, Tri S Sunoko menjadikan Angkasa Pura sebagai world class airport dan world class company bisa tercapai jika dia mampu menuntaskan kasus ini. Sebagai catatan, lanjut Indra, Menteri Pariwisata Arief Yahya telah menargetkan kunjungan wisatawan manca negara pada tahun 2015 sebesar 10 juta orang yang akan memberikan potensi devisa USD 12,05 miliar bagi Indonesia.

"Sebagai catatan, pada tahun 2014 Kontribusi pariwisata terhadap perekonomian ( PDB ) nasional ialah sebesar 4,01 persen dengan penghasilan devisa 10,69 miliar dollar AS, dan mampu menyerap jumlah tenaga kerja cukup tinggi yaitu 10,3 juta orang,"โ€Ž tutupnya.

Sebelumnya, Sekretaris Perusahaan AP II Darsono mengatakan pihaknya sudah menonaktifkan dua petugas bandara tersebut demi kepentingan penyelidikan polisi. โ€ŽAP II juga meminta maaf dan berusaha kejadian serupa tidak terulang kembali.

"Manajemenโ€Ž juga akan melakukan evaluasi dan mengintensifkan pembinaan kepada seluruh karyawan dalam rangka mengantisipasi kejadian tersebut tidak terulang lagi di kemudian hari," kata Darsono.

(mpr/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads