Penantang TNI Salim Mubarok Terkait Jaringan Jamaah Islamiah

Penantang TNI Salim Mubarok Terkait Jaringan Jamaah Islamiah

- detikNews
Sabtu, 27 Des 2014 00:20 WIB
Jakarta - Salim Mubarak, sosok yang menantang TNI, Polri, Densus 88, dan Banser melalui Youtube, diketahui pergi ke Suriah sejak Maret 2014. Salim yang menggunakan nama Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesi, merupakan jaringan Oman Abdurrahman.

"Sebelum ke Suriah dia sering mengunjungi Oman Abdurrahman di Nusa Kambangan," kata salah seorang sumber detikcom di lingkungan Polri, Jumat (27/12/2014).

Rohman alias Oman alias Aman Abdurrahman alias Abu Sulaiman dijerat sembilan tahun penjara karena terbukti mendanai teroris Dulmatin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Dia juga pernah tergabung dalam Jamaah Islamiah," kata sumber tersebut.

Salim merupakan warga Malang, Jawa Timur. Dokumen imigrasi mendeteksi keberangkatan Salim pada 21 Maret 2014.

"Dari penelusuran yang didapatkan sementara, Salim merupakan panglima IS dari Indonesia," kata perwira polisi itu.

Salim memiliki dua istri yang tinggal di Malang. Belum diketahui apakah kedua istrinya tersebut ikut bersama Salim ke Suriah. Berdasarkan penelusuran, Salim diduga mengajak putranya yang baru berusia 9 tahun ke Suriah. Terlihat dia dan putranya tersebut tengah memegang senapan otomatis buatan Rusia, AK 47.

Sosok Salim menjadi heboh karena video yang diunggahnya di Youtube dan menantang TNI, Polri, Banser, dan Densus 88. Dalam video tersebut, Salim menggunakan nama Abu Jandal Al Yemeni Al Indonesi.

Dalam pernyataannya, Abu Jandal mengaku akan menunggu kedatangan TNI, Polri dan Banser untuk datang ke Suriah dan Irak. Jika tidak, ISIS yang akan datang ke Indonesia.

Polisi sendiri saat ini tengah bergerak cepat menelusuri siapa yang membuat dan mengunggah video itu. Polisi juga mengimbau agar masyarakat tak khawatir dengan pernyataan yang diunggah di situs berbagi video itu.

(ahy/kha)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads