"Saya kalau ke daerah selalu tanya, 1 hektar panen berapa ton, jawabannya paling 4,5 ton sampai 6 ton. Enggak pernah 8 ton," cerita Jokowi di depan petani, di BP Pertanian, Subang, Jabar, Jumat (26/12/2014).
Jokowi rupanya sadar, ternyata karena tidak ada insiyur pertanian maka hasil panen tidak pernah besar.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Jokowi, bila petani tidak dibimbing, maka hasil panen tidak maksimal. Imbasnya, Indonesia akan terus impor beras dan tidak bisa swasembada pangan.
"Saya enggak mau kayak gitu, kita harus kompetisi. Karena saya lihat di lapangan, kita mampu," ujarnya.
(rvk/fjr)