Jokowi: Insinyur Pertanian Harus Turun ke Sawah, Jangan Kebanyakan di Kantor

Jokowi: Insinyur Pertanian Harus Turun ke Sawah, Jangan Kebanyakan di Kantor

- detikNews
Jumat, 26 Des 2014 10:58 WIB
Subang, - Presiden Joko Widodo gusar karena Indonesia masih impor beras. Untuk itu Presiden Jokowi meminta kepada Mentan Amran Sulaiman supaya para insinyur pertanian tidak dikandangkan di kantor.

"Saya kalau ke daerah selalu tanya, 1 hektar panen berapa ton, jawabannya paling 4,5 ton sampai 6 ton. Enggak pernah 8 ton," cerita Jokowi di depan petani, di BP Pertanian, Subang, Jabar, Jumat (26/12/2014).

Jokowi rupanya sadar, ternyata karena tidak ada insiyur pertanian maka hasil panen tidak pernah besar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Problemnya apa? Padahal di balai bisa dilakukan dengan cermat, tapi ternyata di lapangan enggak ada bimbingan. Makanya sata titip ke Mentan agar para insinyur pertanian jangan kebanyakan di kantor, harus turun ke lapangan. Beri bimbingan," tegasnya.

Menurut Jokowi, bila petani tidak dibimbing, maka hasil panen tidak maksimal. Imbasnya, Indonesia akan terus impor beras dan tidak bisa swasembada pangan.

"Saya enggak mau kayak gitu, kita harus kompetisi. Karena saya lihat di lapangan, kita mampu," ujarnya.

(rvk/fjr)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads