"Aku demokratis. Anak-anak kupersilahkan mengkritik kalau memang mereka nilai salah," kata kata Djarot Saiful saat berbincang dengan wartawan di Rumah Dinas Wakil Gubernur DKI Jalan Besakih, Jakarta Selatan, Kamis (25/12/2014).
Ia bercerita saat masih di Blitar, putri sulungnya pernah mengkritiknya saat diantar dengan mobil dinas wali kota.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Istri Djarot, Happy Farida yang juga ikut berbincang menimpali bahwa anakโ ketiganya pernah menangis saat pulang sekolah. Ternyata, ia merasa malu karena dijemput dengan mobil dinas Djarot.
Demokratis betul-betul ia perhatian. Pola mendidik Djarot yang tak pernah memanjakan anak-anaknya membuat ketiga putrinya tumbuh menjadi anak yang mandiri.
"Anak-anak tidak canggung untuk mengkritik bapaknya. Itu memang yang kami ajarkan," sambungnya.
Sekarang, pola mendidik itu bisa dipetik hasilnya oleh Djarot dan istri. Ketiga anaknya menjadi anak-anak yang kritis namun selalu memberikan solusi.
"Jadi mereka mengkritik tidak hanya mengkritik tapi juga ngasih masukan," ucap Happy.
(bil/dha)