Pantauan detikcom, Kamis (25/12/2014), para jemaat yang menjalankan misa pagi di gereja tersebut bahkan sampai luber ke jalan. Tampak sekitar 10 petugas kepolisian berjaga di lokasi yang berada di Jalan Enggano, Jakarta Utara.
"Dua tempat ibadah ini bukan bertetangga lagi, sudah satu tembok saudara kita juga," ucap salah satu petugas parkir masjid bernama Mustaqim saat berbincang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kalau Natal atau Lebaran ya suasana gini aja, adem-adem," ucap Slamet salah satu tukang ojek di lokasi.
Tampak sejumlah kendaraan bermotor milik jemaat yang meluber sampai ke jalan juga diparkir di lahan parkir di masjid. Aktivitas di misa Natal pun berlangsung khidmat dan penuh kedamaian.
Bangunan Gereja Mahanaim itu sendiri sudah berdiri sejak tahun 1957. Sementara, Masjid Al-Muqarrabin berdiri dua tahun setelah gereja berdiri. Gereja Mahanaim dan Masjid Al-Muqarrabien hanya dipisahkan oleh satu tembok. Gereja dan masjid tersebut diakui oleh kedua belah pengurus sebagai simbol kerukunan dan kebhinnekaan masyarakat Jakarta pada khususnya, dan masyarakat Indonesia pada umumnya.
(dha/mad)