Misa dengan tradisi Jawa ini diikuti oleh 2.000 lebih umat kristiani. Khotbah misa juga menggunakan bahasa Jawa. Seluruh petugas pun mengenakan pakaian adat Jawa. Untuk yang laki-laki mengenakan blangkon dan yang perempuan mengenakan baju kebaya. Pada misa ini juga disajikan tarian persembahan yang diiringi dengan tembang dan gamelan Jawa.
Untuk jemaat yang hadir tidak mengenakan pakaian Jawa, tetapi mayoritas mengenakan pakaian warna putih dan batik. Untuk misa tradisi Jawa memang lebih banyak diikuti oleh orang-orang tua yang menyukai tembang dan gamelan Jawa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Misa di Gereja Pugeran digelar 2 kali, yakni yang tradisi Jawa dan kedua yang menggunakan bahasa Indonesia. Misa dengan bahasa Indonesia digelar malam hari dan banyak diikuti oleh anak-anak muda dan masyarakat umum.
Khotbah misa natal dengan tradisi Jawa ini diisi oleh Romo Fajar kristanto, Pr. Isi khotbah menerangkan tentang keluarga yang memiliki peran sangat penting. Keluarga adalah sebagai mutiara dan semua berawal dari keluarga.
Sementara untuk pengamanan, sejumlah personel polisi melakukan penjagaan di gereja. Selain itu, juga pengamanan dari petugas pengamanan internal Gereja.
(jor/jor)