Berdasarkan informasi yang dihimpun detikcom, Angie membeli lahan itu dengan memakai jasa perantara. Bahkan saat asetnya sudah dibeli, Angie belum pernah sama sekali datang ke tanah miliknya.
"Perkiraannya sudah empat kali tanah itu pindah tangan sebelum jatuh ke tangan Angie. Saya tidak pernah melihat Angie datang ke sini (Canggu)," kata Kepala Lingkungan (Kelian) Banjar Dinas Canggu, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung, I Wayan Mustara, kepada detikcom di warung miliknya di Pantai Batu Bolong, Rabu (24/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya malahan tahu kalau tanah itu milik Angie dari KPK," ungkapnya.
Saat dikonfirmasi KPK, Mustara tidak dapat menjelaskan secara persis status lahan tersebut. Termasuk siapa yang terlibat dalam transaksi. Menurut Mustara, warga setempat sempat kaget jika lahan itu dimiliki Angie.
Berapa kira-kira harga aset Angie? Menurut Mustara, pada tahun 2012-2013 lalu, lahan di kawasan tersebut bernilai Rp 850 juta hingga Rp 1 miliar per are (1 are sama dengan 100 meter persegi.
"Itu perkiraannya. Tapi pastinya saya tidak tahu. Harga tanah di sini, satu bulan aja bisa berubah," tukasnya.
Aset Angie berada di Jl Pantai Nelayan, Desa Canggu, Kecamatan Kuta Utara, Badung. Terletak di sebuah vila dekat gang kecil. Banyak semak-semak di area depan, sebagian menjulang tinggi. Sampai-sampai, papan tanda penyitaan KPK tertutup.
(try/try)