"Kelemahan kita memang tidak mempunyai ahli di bidang itu (arkeologi)," ujar Kepala Dinas Pariwisata, Pemuda dan Olahraga, Joko Irianto kepada detikcom, Selasa (23/12/2014).
Joko mengatakan, pihaknya meminta balai arkeologi (Balar) di Yogyakarta untuk mengirimkan timnya ke Desa Sukokidul untuk meneliti bebatuan yang diduga situs peninggalan purbakala.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya berharap menjadi perhatian dari Balar dan pihak yang berwewenang, sehingga bisa diketahui (situs batu di Gunung Jompong), apakah memiliki nilai-nilai sejarah," tandasnya.
Meski belum dilakukan penelitian, Pemkab Trenggalek meminta warga sekitar untuk turut menjaga. Pihaknya tidak ingin kasus pencurian batu di lokasi tersebut terulang lagi.
"Waktu itu (Tahun 2006) saya pernah menjadi Camat di sana (Pule). Ada 2 mobil pick up yang membawa batu dan rencananya akan dijual. 1 mobil berhasil kabur dan 1 mobil berhasil digagalkan warga," katanya.
Joko mengatakan, selain mendapatkan penjagaan dari warga sekitar, Satpol PP Kecamatan Pule juga akan terjun untuk memantau kondisi batu di situs tersebut.
"Kami berharap warga di sekitarnya tetap menjaganya, agar jangan sampai terulang lagi seperti Tahun 2006," jelasnya.
(roi/ndr)