Begini Kerja Mobile dan Silent Ala Wagub Djarot

Begini Kerja Mobile dan Silent Ala Wagub Djarot

- detikNews
Rabu, 24 Des 2014 10:30 WIB
Begini Kerja Mobile dan Silent Ala Wagub Djarot
Jakarta - Wagub DKI Jakarta Djarot Saiful Hidayat rela kulitnya hitam asalkan semakin dekat dengan warganya. Dengan mengendarai motor, ia gesit blusukan ke kantong permasalahan Ibukota. Politisi PDIP ini memilih merahasiakan hasil pertemuannya dengan warga sebelum ada gebrakan nyata.

Kerja...kerja dan kerja. Itu tekat mantan Wali Kota Blitar ini menyelesaikan pekerjaan rumah yang menumpuk. Bukan hanya kerja di balik meja, Djarot gemar turun ke lapangan.

Sepeda motor menjadi transportasi andalan Djarot saat blusukan. Ada 5 unit motor yang disiapkan untuk mengantar Djarot blusukan. Pelat warna merah juga diganti dengan warna hitam agar tidak menjadi pusat perhatian masyarakat dan agar mudah berbaur dengan masyarakat.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Sepak terjang Djarot bahkan terkadang senyap, seperti saat dia menyambangi pintu air Manggarai malam hari. Begitu pula saat Djarot pergi blusukan menggunakan motor anyar.

Ayah 3 anak ini tancap gas untuk menampung keluh kesah warganya. Namun, ia menyimpan rapat-rapat hasil blusukannya. Suami Happy Farida ini kerja keras mencari solusinya.

Berikut 3 kisah Djarot, yang berpengalaman memimpin Kota Blitar selama 10 tahun:

1. Gesit Naik Motor

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat meminta disediakan motor untuk blusukan. 5 Motor yang diminta Djarot pun kini terparkir di sisi kanan Balai Kota.

Sekitar 5 unit motor Suzuki Shogun Axelo nampak terparkir di sudut kanan Balai Kota, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakpus, Selasa (23/12/2014). Motor-motor ini adalah pesanan Djarot agar ia bisa lebih leluasa untuk blusukan.

Motor-motor ini diserahkan pihak Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) pada staf Djarot hari ini.β€Ž 5 Motor ini hasil pengadaan motor dinas tahun 2013. Hal ini terlihat dari seluruh plat nomor kendaraan yang memiliki masa waktu hingga 2018.

"Ini motor yang sudah ada dari pengadaan 2013. Kalau masih motor baru pasti masa berlaku pelatnya 2019," ujar salah satu staf Djarot.

Sekitar pukul 13.40 WIB, beberapa staf Djarot nampak sibuk membereskan plastik-plastik pembungkus motor tersebut. Setiap motor memiliki 1 helm yang jadi bawaannya. Mereka juga sibuk mengecek kondisi kendaraan dan mengisi bahan bakar serta angin ban motor tesebut.

Motor 125 CC ini seluruhnya berpelat merah, namun salah satu staf Djarot mengatakan pelat nomor itu akan diganti menjadi pelat hitam.

Sementara saat dikonfirmasi, Djarot membenarkan meminta lima unit motor. Dia beralasan akan memakai kendaraan itu untuk berkeliling ke lapangan. Dia ingin tiap motor itu ditempatkan di area-area yang akan jadi lokasi blusukannya.

"Iya memang. Satu, saya harus kreatif untuk turun ke lapangan. Taruh di titik-titik tertentu, jadi begitu saya sampai di sana sepeda motor harus siap di situ," ucap Djarot.

Menurut Djarot, penggunaan sepeda motor akan lebih gesit dan efisien. "β€ŽAku bilang pakai motor aja. Beli lima. Satu di rumah dinas, yang empat dibuat tugas karena motor itu lebih gesit dan lebih efisien," kata Djarot di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Djarot mengatakan, sepeda motor digunakan untuk blusukan ke perkampungan-perkampungan. Sebab, lanjutnya, akan lebih efisien dan tidak memberikan jarak terlalu jauh dengan masyarakat. "Kalau kita bisa membaur dengan rakyat maka rakyat itu akan lebih mudah kita ajak bergotong-royong. Itu saja, simpel kan. Bukan karena aku suka naik motor, tapi untuk tugas-tugas yang masuk ke perkampungan," tuturnya.

2. Kantor di Mana-mana

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat mengisyaratkan bakal terus melakukan blusukan dalam menjalankan tugasnya sebagai orang nomor dua di Jakarta. Dia pun mengaku tidak masalah jika harus blusukan ke sejumlah daerah di Ibukota.

Hal ini dikatakan Djarot saat ditanya wartawan apakah dia akan terus melakukan blusukan? Dia mengklaim kalau kantornya bukan hanya di Balaikota, DKI namun ada di berbagai wilayah Jakarta.

"Kantorku itu di mana-mana, kita akan terus mobile (bergerak). Lihat saja ini saya pakai kaos panjang supaya tidak tambah hitam kulit saya," ujar Djarot di Kampung Pulo, Jakarta Timur, Minggu (21/12/2014).

Dia tidak sungkan mencontoh Gubernur DKI sebelumnya, Joko Widodo, yang rutin melakukan blusukan. Tapi, soal gaya pendekatan kepada Jokowi, dia hanya ingin terus bekerja keras.

"Terus kerja. Kita hanya ingin kerja, kerja terus saja," ujarnya.

Lantas, apakah ada upaya Djarot berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait penanganan banjir di Ibukota? Dia mengaku kalau upaya tersebut ada.

"Presidennya juga mantan gubernur, sekali waktu kita ketok saja pintunya supaya mempercepat normalisasi Kali Ciliwung," kata Djarot.

3. Aspirasi 'Rahasia'

Wakil Gubernur DKI Djarot Saiful Hidayat tetap blusukan walau malam hari. Seperti yang dilakukannya Senin (22/12) malam, Djarot menemui warga di wilayah Manggarai, Jakarta Pusat.

Foto Djarot yang sedang blusukan beredar di wartawan pada Selasa (23/12/2014) pagi. Foto itu memperlihatkan Djarot sedang melihat kondisi pintu air Manggarai, Jakarta Pusat, pada malam hari. Ia terlihat mengenakan celana jins biru muda β€Ždan jaket warna hitam.

Di foto tersebut Djarot terlihat berbincang dengan seorang PNS berbaju Korpri. Ia sepertinya sedang menanyakan kondisi pintu Manggarai saat itu. Pinggiran bendungan masih dipenuhi sampah.

Saat dikonfirmasi, Djarot membenarkan dirinya blusukan Senin malam. Karena hari sudah malam, Djarot yang doyan blusukan dengan motor memilih menumpang mobil dinasnya. Ia bercerita bertemu masyarakat hingga pukul 22.30 WIB di Jalan Tambak, Manggarai.

"β€ŽKetemu warga di kampung, di Jalan Tambak, Manggarai sampai pukul 22.30 WIB," ucap Djarot di Balai Kota.

Namun, saat ditanya apa saja yang dibincangkannya dengan warga, Djarot tak ingin berkomentar banyak.

"β€ŽAspirasi warga bagus. Nanti aja dilihat. Nanti belum-belum malah ramai," pungkasnya.


Halaman 2 dari 4
(aan/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads