"Ya 'kan saya sudah sampaikan PR (pekerjaan rumah) Kota Bandung ini masih banyak. Saya tidak bilang dalam satu tahun tiga bulan semua masalahnya beres dan perfect," kata Emil, sapaan Ridwan, di eks Gedung DPRD Kota Bandung, Jalan Aceh, Selasa (23/12/2014)
Emil mengatakan, Bandung di bawah kepemimpinannya perlu waktu mencicil perubahan selama lima tahun. Berkaitan pernyataan KID tersebut, Emil tengah meneliti.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Emil menyorot kriteria pemanfaatan sosial media dalam upaya transparan kepada masyarakat yang tidak dipakai menjadi patokan penilaian KID. Menurut Emil, kurang tepat jika ada orang menyebut atau memersepsikan sosial media itu ranah personal. Karena, kata Emil, sosial media itu merupakan mesin yang jika dipakai personal jadi ranah personal, lalu dipakai manajemen kota berbentuk keterbukaan informasi menjadi sarana manajemen kota.
"Sekarang lihat, unit reaksi cepat (perbaikan jalan) melaporkan kepada warga (via twitter). Lalu serupa dengan dinas-dinas seperti DBMP dan Satpol PPP. Masa enggak dinilai sebuah komunikasi, tanya jawab dan keterbukaan, seperti itu," ujar Emil.
Meski begitu, Emil siap memperbaiki segala kekurangan Kota Bandung. Pemkot Bandung bakal studi banding ke pemerintah daerah lain perihal perangkat keterbukaan informasi publik yang diamanahkan Undang-Undang.
"Menjadi masalah itu 'kan soal kriterianya. Saya sudah menyuruh Diskominfo untuk belajar ke Kabupaten Bogor, apa sih menjadi kriterianya," tutur Emil singkat.
(bbn/ern)