Akankah Lahir Presidium Penyelamat Golkar Jilid Dua?

Golkar Pecah

Akankah Lahir Presidium Penyelamat Golkar Jilid Dua?

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 16:21 WIB
Jakarta - Saat Ketum Aburizal Bakrie (Ical) memaksakan menggelar munas di Bali, Agung Laksono cs membentuk Presidium Penyelamat Partai Golkar yang menggelar munas di Jakarta. Kini Ical dan Agung sama-sama tak mau mengalah, akankah ada Presidium Penyelamat Golkar jilid dua?

Banyak pihak melihat sikap keras dan ambisius Ical dan Agung Laksono justru jadi penghambat islah beringin. "Sikap keras dua tokoh ini patut dicurigai sebagai ambisi pribadi yang tidak ada hubungannya dengan kemajuan Golkar," kata pengamat politik Universitas Paramadina, Hendri Satrio, menganalisis perkembangan terakhir di Golkar, Selasa (23/12/2014).

Baik Ical maupun Agung Laksono memang belum bicara sama sekali soal munas islah. Bahkan seorang Akbar Tandjung yang berada di belakang Ical kini sudah bicara soal munas bersama sebagai solusi terbaik, mengingat Golkar berpotensi kehilangan kesempatan mengikuti Pilkada serentak pada tahun 2015 mendatang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alih-alih turun langsung menyelesaikan persoalan, baik Ical dan Agung akhirnya menugaskan 10 orang juru runding dari dua kubu untuk membahas skenario islah untuk menyelamatkan Partai Golkar. Juru runding memang baru akan rapat perdana sore ini di Kantor DPP Golkar, namun wacana munas islah atau munas rekonsiliasi sudah menggema. Isu santer bahkan sejumlah juru runding siap mendorong munas rekonsiliasi, meninggalkan dua ketum yang masih bersikeras pada pendiriannya.

Tak dipungkiri sejumlah juru runding merasa Golkar butuh tokoh muda untuk menghadapi Pemilu 2019 mendatang. Salah seorang juru runding yang sangat gundah melihat islah yang tak kunjung tercapai adalah Waketum di kubu Agung Laksono, Yorrys Raweyai.

"Tantangan ke depan Golkar ini punya tantangan berat. Butuh tokoh-tokoh inspiratif yang bawa Golkar jadi ikon magnetik untuk 2019. Itu kan harapan kita karena regenerasi total, jadi baru bisa bicarakan survive di 2019," kata Yorrys saat dihubungi, Selasa (23/12/2014).

Β "Kalau masih tokoh-tokoh lama kayak Aburizal, kayak Agung, kayak saya, sudah enggak laku. Siapa sih yang kenal? Nanti kita harus cari tokoh baru ada Airlangga, Agus, Priyo, Hajriyanto, Zainudin, begitu kan," sambung Yorrys.

Saat 10 juru runding mulai sepakat soal munas islah, kubu Agung Laksono buru-buru mengklarifikasi juru rundingnya tidak akan mbalelo seperti yang diisukan. Namun melihat pentingnya penyelamatan Golkar, apakah para juru runding akan tinggal diam sementara partainya berpotensi semakin terpuruk jika kisruh perpecahan tak kunjung padam?


(van/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads