Berbagai cara dilakukan pemilik angkutan kota (angkot) yang tergabung dalam klub Monster untuk mempercantik tampilan interior mobilnya. Belasan hingga puluhan juta pun rela digelontorkannya untuk memodifikasi tampilan mobil menjadi 'tidak biasa'.
Seperti yang terlihat pada angkot jurusan Jasinga-Leuwi Liang yang sedang terparkir di Terminal Baranang Siang, Bogor, Jawa Barat, Selasa (23/12/2014). Sebuah sound system berukuran besar terpasang di bagian belakang mobil berwarna biru tersebut.
Dentuman musik terdengar nyaring di telinga setiap kali lagu-lagu diputar, terlebih lagi di kedua sisi 'jidat' bagian depan juga terpasang sound system. Menurut sang sopir, Penyol, ciri khas klub Monster atau MFC (Monster Fans Club) terletak di hiasan interior dan sound system-nya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tahun lalu sound system kita juara 1 pas ulangtahun Monster di Sentul. Kita untuk sound system-nya saja menghabiskan sekitar Rp 17 juta," lanjut pria bergaya emo itu.
Lantas apakah biaya modifikasi sebesar itu berbanding lurus dengan pendapatan harian yang didapatnya dari sopir angkot?
"Nggak lah karena ini kan hobby yang penting mobil itu kelihatan indah dan variasi mobilnya rapi," terang Penyol.
Secara letak peralatan sound system di bagian belakang memang mengurangi kapasitas muatan penumpang. Bila umumnya tempat duduk angkot muat 6 penumpang, di bagian kursi panjang tepat belakang sopir serta 4 penumpang di kursi pendek dekat pintu, maka dengan variasi tersebut kapasitasnya berkurang menjadi hanya 5 dan 3 orang.
"Ya memang berkurang 2 kursi. Tapi nggak masalah sih yang penting happy," aku pria yang sudah 2 tahun terakhir menjadi anggota MFC.
Kegemaran terhadap variasi audio menggelegar juga ditemui dalam angkot dengan jurusan Ciampea yang disopiri Joni. Untuk sound system saja, sang pemilik angkotnya merogoh kocek sampai lebih dari Rp 20 juta.
Sound system terletak di bagian belakang angkot ditambah hiasan boneka Tazmanian Devil di sisi kanan dan kiri bawah speaker. Yang bikin penampilan jadi sedikit berbeda adalah hiasan 2 botol wine yang diisi air warna-warni terletak mengapit speaker utama.
Selain itu, lantai angkot juga dilapisi oleh tikar berwarna biru. Warna itu disesuaikan dengan lampu penerang bagian belakang yang juga didominasi biru.
Agar tidak bosan dan jenuh selama di jalan, baik Penyol maupun Joni mengaku gemar menyetel musik berirama disko. Jedag-jedug, bunyi menggelegar alunan instrumen musik siap dipasang untuk menghibur sopir dan penumpang, Bagaimana menurut Anda?
(aws/mad)