Ini Tips dari Dosen UGM, Tali Nilon Bisa Dipakai Deteksi Longsor Sederhana

Ini Tips dari Dosen UGM, Tali Nilon Bisa Dipakai Deteksi Longsor Sederhana

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 15:12 WIB
Foto: Ilustrasi/ Dok Detikcom
Yogyakarta -

Alat atau sistem peringatan dini tidak harus modern dan mahal. Sebuah tali plastik dari bahan nilon, meteran, bandul timah dan sebuah sirine atau megaphone dapat digunakan sebagai alat deteksi bencana tanah longsor.

Alat tersebut sangat mudah dioperasikan dan tidak memerlukan biaya yang besar. Masyarakat yang tinggal di daerah rawan bencana longsor dalam membuat sendiri secara mandiri.

Dosen Jurusan Teknik Fisika, Fakultas Teknik (FT) Universitas Gadjah Mada (UGM), Prof Sunarno membuat alat sistem peringatan dini longsor sederhana dan mudah dioperasikan oleh masyarakat. Alat itu terdiri dari megaphone yang berfungsi sebagai pengeras suara/sirine, tali plastik/nilon, senar pancing, meteran untuk tukang kayu/batu, isolator plastik dan bandul timah/batu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alat ini sudah dipasang di tiga lokasi yang berada di Dusun Keceme, Gerbosari, Kecamatan Samigaluh, Kulonprogo dan Desa Ngalang, Kecamatan Gedangsari, Gunungkidul yang merupakan daerah rawan longsor.

Sunarno kepada wartawan diL aboratorium Sensor dan Sistem Telekontrol, Jurusan Teknik Fisika, UGM mengungakpkan ide alat ini dibuat setahun yang lalu atas permintaan masyarakat setempat karena khawatir ancaman longsor. Alat ini sudah terbukti melindungi warga di sana dari ancaman longsor.
Β 
Menurut dia, saat alat ini dipasang, tim hanya mengandalkan megaphone sebagai sirine karena alat tersebut didesain kurang lebih lima menit saat tiba di lokasi. Setelah setahun berselang, alat dikembangkan dengan membuat sirine buatan bengkel lokal. Yang menarik, bunyi sirine bersumber dari tegangan listrik baterai yang bisa tahan selama 6 bulan.

"Baterai bisa tahan selama 6 bulan, baterai hanya difungsikan jika ada proses pergerakan tanah," katanya.

Biaya pembuatan alat itu juga murah sekitar Rp 300-an ribu untuk membuat sirine. Masyarakat bisa membuat sendiri alat peringatan dini longsor semacam ini dengan hanya mengandalkan sirine dari megaphone.

Dia mengatakan cara kerja sistem peringatan dini longsor ini juga sederhana dan mudah dipahami. Sirine yang dipasang di rumah warga terhubung oleh seutas tali nilon. Namun sebelumnya tombol alarm sirine dalam posisi on. Sementara tali pemicu agar sirine berbunyi disambungkan isolator dari bahan mika tipis yang terletak di antara baterai dan penutup baterai.

"Apabila tali pemicu alarm ini tertarik maka sirine akan berbunyi," kata Sunarno.

Bagaimanakah cara kerja sirine itu bisa berbunyi setiap ada ancaman longsor. Sunarno mendesain setiap ada pergerakan rekahan tanah dengan jarak 2 cm maka akan memicu tegangan pada tali jemuran yang dipasang antar pohon di lereng bukit. Tali jemuran yang yang mengalami regangan kemudian memicu ikut tertariknya tali nilon.

Alat meteran yang dipasang vertikal pada pohon dan bangunan digunakan untuk mengetahui jarak rekahan yang ditunjukkan oleh pergerakan bandul yang tertarik ke atas oleh senar pancing.

"Bandul timah atau batu yang tertarik ke atas akibat ujung talinya yang lain ditambatkan pada pohon atau patok akan mengikuti pergerakan longsoran. Kami siap membantu bila masyarakat membutuhkan," pungkas dia.

(bgs/try)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads