Pemerintah Diminta Pulangkan Jenazah Sastrawan Sitor Situmorang dari Belanda

Pemerintah Diminta Pulangkan Jenazah Sastrawan Sitor Situmorang dari Belanda

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 12:49 WIB
Jakarta - ‎Sitor Situmorang, sastrawan angkatan 45, menghembuskan nafasnya yang terakhir dalam usianya ke-91 tahun di negeri kincir, Belanda. Sudah sepantasnya pemerintahan dapat membawa jenazah Sitor kembali ke pangkuan ibu pertiwi.

Sitor meninggal di Apeldoorn, Belanda. Sang pujangga ini ada di sana karena mengikuti istrinya yang memang seorang perempuan asal negeri tulip itu.

Budayawan JJ Rizal pernah menyinggung sebuah karya Sitor yang terdengar seperti wasiat dirinya. Sajak berjudul 'Tatahan Pesan Bunda' menyiratkan Sitor ingin dikremasi dan abunya dibawa, dikubur di samping kuburan ibunya di Danau Toba.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Bagi Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto, sosok Sitor dianggapnya sebagai sastrawan 45 yang berpengaruh dalam masa perjuangan.‎ Dalam catatan PDIP, pada tahun 1959 sampai dengan 1969, Sitor memimpin Lembaga Kebudayaan Nasional yang merupakan underbow Partai Nasional Indonesia.

"Sitor Situmorang menjabarkan nasionalisme melalui karya sastra yang luar biasa. Seluruh idealisme dan keyakinan politik-kebudayaan yang ditunjukkan Sitor membuatnya lengkap sebagai sosok sastrawan yang memiliki sikap kenegarawanan yang tinggi," papar Hasto dalam pernyataannya, Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Hasto banyak berharap pemerintah bisa memberikan perhatian serius terhadap Sitor. Caranya dengan mewujudkan salah satu wasiat yang tertuang di dalam karya Sitor, yakni pulang ke Tanah Air.

"Spirit yang digelorakan Presiden Jokowi agar Indonesia berkepribadian dalam kebudayaan juga disarikan dari perjuangan para sastrawan seperti Sitor Situmorang," jelas Hasto.


‎Ini sajak 'Tatahan Pesan Bunda' karya Sitor yang dimaksud Rizal:

Bila nanti ajalku tiba
Kubur abuku di tanah Toba
Di tanah danau perkasa
Terbujur di samping Bunda

Bila ajalku nanti tiba
Bongkah batu alam letakkan
Pengganti nisan di pusara
Tanpa ukiran tanpa hiasan

Kecuali pesan mahasuci
Restu Ibunda ditatah di batu
Si Anak Hilang telah kembali!
Kujemput di pangkuanku!

(mok/rmd)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads