"Aku bilang pakai motor aja. Beli lima. Satu di rumah dinas, yang empat dibuat tugas karena motor itu lebih gesit dan lebih efisien," kata Djarot di Markas Polda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (23/12/2014).
Djarot mengatakan, sepeda motor digunakan untuk blusukan ke perkampungan-perkampungan. Sebab, lanjutnya, akan lebih efisien dan tidak memberikan jarak terlalu jauh dengan masyarakat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sebelumnya, mantan wali kota Blitar itu dikabarkan mengajukan pembelian 5 unit sepeda motor. “Beliau juga sudah minta motor sama saya. Mungkin mau keliling naik motor. Beliau minta 5 unit motor,” kata Kepala Badan Pengelola Keuangan Daerah (BPKD) DKI, Heru Budi Hartono, Senin (22/12).
Menurut Heru, lima unit motor itu akan masuk dalam pengadaan kendaraan dinas tahun 2015. Sementara untuk mobil dinas, Djarot tidak meminta mobil baru.
“Enggak ada pengadaan baru. Beliau enggak mau, beliau mau pakai yang lama. Pakai Kijang juga enggak masalah. Tapi akan tetap pakai Land Cruiser, yang mobil cadangan. Kan ada satu cadangan di biro KDH-KLN yang dipakai kalau mobil gubernur atau wagub bermasalah, nah itu bisa dipakai,” jelasnya.
(idh/rmd)