Kisah 'Senjakalaning Majapahit' di Partai Beringin

Golkar Pecah

Kisah 'Senjakalaning Majapahit' di Partai Beringin

- detikNews
Selasa, 23 Des 2014 10:39 WIB
Jakarta - Wakil Ketua Umum Partai Golongan Karya versi Munas Jakarta Priyo Budi Santoso berharap dualisme kepemimpinan di Dewan Pimpinan Pusat tak merembet ke daerah. Dia khawatir jika merembet ke daerah, Partai Golkar bisa bernasib seperti Kerajaan Majapahit.

Menjelang runtuh, Majapahit diterpa perang saudara antara sesama putra Raja Hayam Wuruk. Perang berkepanjangan itu akhirnya meruntuhkan kejayaan salah satu kerajaan terbesar di Nusantara itu.

"Di daerah hendaknya jangan sampai (terbelah), susah nanti kalau terbelah sampai daerah-daerah. Jangan sampai Golkar mengalami Senjakalaning Majapahit," kata Priyo di kantor DPP Golkar, Jalan Anggrek Neli Murni, Slipi, Jakarta Barat, Senin (22/12/2014) kemarin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Agar tak terjadi 'Senjakalaning Majapahit' pada Selasa (23/12/2014) lima juru runding dari kubu Agung Laksono dan lima dari pihak Aburizal Bakrie (Ical) akan menjajaki kemungkinan islah.

Kubu Agung yang diwakili lima juru runding yakni Yorrys Raweyai, Priyo Budi Santoso, Agun Gunanjar, Andi Mattalatta dan Ibnu Munzier juga mulai melunak.

Kelompok yang menggelar Musyawarah Nasional di Ancol, Jakarta, itu tak lagi ngotot mempertahankan lima opsi yang ditawarkan ke kubu Ical. Lima syarat itu adalah: Golkar keluar dari KMP, mendukung perppu pilkada, mendukung pemerintahan Jokowi-JK, mempertahankan pileg dengan sistem proporsional terbuka, dan mempertahankan pilpres langsung.

Sebelumnya mereka ngotot bahwa lima opsi itu adalah harga mati. Namun kemarin kubu Agung mulai berubah, opsi tersebut bisa dikompromikan.

"Jadi jangan semua dipasang harga mati ya susah tidak perlu juru runding kalau begitu (harga mati)," kata Priyo.

Perundingan antara kubu Ical dan Agung sore nanti dilakukan dalam rangka menyelamatkan Golkar agar tidak mengalami 'Senjakalaning Majapahit'.

(erd/nrl)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads