Direktur Operasional PT Aetra Air Jakarta, Lintong Hutasoit mengatakan, kebanyakan pompa yang ada saat ini telah beroperasi sejak tahun 1982. Maka itu diperlukan peremajaan untuk menunjang pelayanan yang maksimal.
"Saat ini kami memiliki sekitar 10 pompa. Dan hampir semuanya sudah berusia lebih dari 30 tahun," ujar Lintong dalam keterangan pers yang diterima detikcom, Senin (22/12/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan menggunakan pompa hemat energi tersebut, lanjut Lintong, maka Aetra bisa menghemat biaya poengeluaran hingga 20 persen. Pihaknya juga harus menyesuaikan kapasitas pompa dengan kebutuhan warga.
Meski demikian, pompa hemat energi itu belum bisa diaplikasikan di semua titik. Sebab harus dilakukan beberapa penyesuaian. Adapun saat ini, penggunaan pompa hemat energi baru dilakukan terhadap satu pompa yang terpasang di water treatment plant (WTP) Pulogadung, milik Aetra.
"Kapasitas pompa dan kebutuhan warga harus disesuaikan. Jadi tidak semua pompa dapat kami ganti. Dari perhitungan yang dilakukan mungkin hanya 2 dari pompa yang dimiliki untuk diganti dengan pompa hemat energi ini," jelas Lintong.
Untuk mengadakan pompa tersebut, Aetra menggandeng PT Teralindo Lestary. Direktur Utama Teralindo Lestary Poltak Sitinjak mengatakan, pompa hemat energi ini menggunakan pompa Amstrong Vertical in Line dengan kapasitas 1.300 liter per detik dengan daya 0,088 amper per liter per detik.
"Dari perhitungan yang dilakukan. Dengan menggunakan sistem pompa ini penghematan energi yang didapat adalah di atas 55 persen," jelas Poltak.
(jor/rvk)