Usai Pembantaian Taliban, Pakistan Akan Eksekusi Mati 500 Militan

Usai Pembantaian Taliban, Pakistan Akan Eksekusi Mati 500 Militan

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 17:21 WIB
Foto: AFP
Islamabad, - Otoritas Pakistan berencana mengeksekusi mati sekitar 500 militan dalam beberapa pekan mendatang. Ini dilakukan setelah pemerintah mencabut moratorium atas hukuman mati untuk kasus-kasus terorisme.

Pencabutan moratorium ini dilakukan menyusul pembantaian Taliban di sebuah sekolah di kota Peshawar. Demikian seperti diberitakan kantor berita AFP, Senin (22/12/2014).

Enam militan telah digantung mati sejak Jumat, 19 Desember lalu di tengah kemarahan publik atas pembantaian Taliban di sekolah Peshawar pada Selasa, 16 Desember lalu.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari enam napi yang dihukum gantung tersebut, lima orang di antaranya terlibat dalam percobaan pembunuhan mantan presiden Pervez Musharraf pada tahun 2003. Seorang lagi terlibat dalam serangan terhadap markas militer pada tahun 2009.

Pembantaian Taliban di sekolah Peshawar menewaskan setidaknya 145 orang, termasuk di antaranya 132 anak-anak sekolah yang dikelola militer Pakistan itu.

Setelah tragedi terburuk dalam sejarah Pakistan itu, Perdana Menteri Nawaz Sharif memutuskan untuk mengakhiri moratorium hukuman mati atas kasus-kasus terkait terorisme.

Pemerintah Pakistan menggambarkan pembantaian tersebut sebagai mini 9/11 versi negara tersebut dan menyebutnya sebagai pengubah dalam perang melawan ekstremisme.

"Kementerian Dalam Negeri telah menuntaskan kasus-kasus 500 terpidana yang telah melakukan semua banding, yang permohonan pengampunan mereka telah ditolak presiden dan eksekusi mereka akan dilakukan dalam beberapa pekan mendatang," ujar seorang pejabat senior pemerintah Pakistan.

(ita/ita)



Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads