Penjual ayam di Lamongan, Toni Saronggallo yang ditangkap Densus 88 adalah anggota jaringan teroris Dulmatin pengebom Bali 2002 lalu. Pihak keluarga mengaku Toni sudah lama tak aktif dengan jaringan tersebut. Densus 88 memiliki data lain.
"Dia masih aktif," kata perwira Densus 88 yang tak mau disebutkan namanya pada detikcom di Salemba, Jakarta Pusat, Senin (22/12/2014).
Dia mengatakan banyak kasus anggota jaringan teroris justru dikenal pendiam oleh lingkungan sekitar. Keluarga pun disebutnya tak pernah tahu bahwa pelaku adalah bagian dari jaringan teroris.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satu keluarga Toni, Ari mengaku Toni sudah lama tidak terlibat kegiatan-kegiatan jaringan teroris. Menurutnya, usai pensiun Toni memilih hidup dengan pekerjaan sebagai penjual ayam untuk menghidupi anak istrinya.
Soal Toni yang selama ini bekerja sebagai penjual ayam, perwira itu mengaku hal itu menjadi jaminan Toni pensiun dari jaringan teroris.
"Di tiap daerah (anggota jaringan teroris) bisa jadi masih ada. Ya mereka bisa jadi linknya mreka (jaringan teroris). Jadi kurir atau apanya. Tapi ada kelas-kelasnya," sambungnya.
Dia mengatakan penyidikan atas jaringan yang diikuti Toni masih dikembangkan Densus 88. Toni diketahui menjadi bagian dari jaringan itu meski bukan pelaku utamanya.
β"Dia anggota jaringan. Tapi bukan pelaku utama," terangnya.
(ndr/mad)