Rizal Ramli: Kapolri dan Jaksa Agung Jangan Tarik Penyidik KPK yang Tangani BLBI

Rizal Ramli: Kapolri dan Jaksa Agung Jangan Tarik Penyidik KPK yang Tangani BLBI

- detikNews
Senin, 22 Des 2014 16:15 WIB
Jakarta - KPK tengah mengebut penyelidikan kasus penerbitan SKL BLBI. Penyidik dan jaksa yang menangani pun tim khusus. Namun keberlanjutan mereka mengusut kasus itu di KPK tentu ada juga tangan Kapolri dan Jaksa Agung. Tak heran kalau mantan Menko Perekonomian era Gus Dur, Rizal Ramli yang baru saja diperiksa untuk kasus BLBI meminta agar Kapolri dan Jaksa Agung tidak menarik penyidik yang tengah menangani kasus SKL BLBI itu.

"Saya meminta tolong kepada Kapolri Pak Sutarman dan Jaksa Agung Mas Prasetyo agar tidak menarik para penyidik yang sedang menangani kasus BLBI.‎ Itu penyidik sudah mengerti masalah, sudah bagus, tapi kalau kemudian ditarik oleh kejaksaan oleh kepolisian, nah itu akan membuat lama," kata Rizal di KPK, Jl HR Rasuna Said, Jakarta Selatan, Senin (22/12/2014).

Rizal berpandangan, jika di tengah jalan ada penyidik SKL BLBI yang ditarik kembali ke Kejaksaan maupun Kepolisian, maka akan memperlambat proses penyelesaian kasus BLBI. Hal itu karena para penyidik pengganti harus belajar kasus dari awal.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"‎Jangan sampai KPK digerogoti, sehingga kasus-kasus besar di sini akhirnya terhenti. Mulai lagi tim baru yang harus belajar lagi setahun sampai dua tahun," jelasnya.

Selain itu, Rizal juga mengimbau kepada para obligor yang masih mempunyai beban hutang agar segera melunasi kewajibannya. Meskipun para obligor itu sudah mendapat SKL, namun beberapa di antaranya belum melunasi kewajibannya.

"‎Banyak dari pengusaha itu yang sekarang masih sangat kaya raya. Jadi saya minta, jangan gitu lah, kewajibannya yang belum dipenuhi pada pemerintah Indonesia tolong dipenuh‎i," tegasnya.

(ndr/mad)



Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Ajang penghargaan persembahan detikcom dengan Kejaksaan Agung Republik Indonesia (Kejagung RI) untuk menjaring jaksa-jaksa tangguh dan berprestasi di seluruh Indonesia.
Hide Ads